Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Para ilmuwan menemukan varian baru virus corona Brasil 2 kali lipat lebih mudah menular dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini mungkin yang menyebabkan virus menyebar cepat di Brasil.
Ilmuwan yang dipimpin oleh Universitas Kopenhagen memperingatkan Inggris harus waspada mengenai varian baru virus corona Brasil, yang dikenal sebagai P1 agar tidak menyebabkan lonjakan kasus.
Karena, varian baru virus corona Brasil juga terbukti bisa menginfeksi kembali orang yang sebelumnya sudah menderita virus corona Covid-19. Bahkan varian ini juga bisa menginfeksi orang yang sudah suntik vaksin Covid-19.
"Penyebaran varian baru virus corona Brasil ini adalah hla terpenting yang harus diperhatikan Inggris untuk mencegah lonjakan kasus. Apalagi varian ini mungkin tahan dari kekebalan yang terbentuk setelah vaksin," kata Prof Samir Bhatt, seorang peneliti di Universitas Kopenhagen dikutip dari The Sun.
Baca Juga
Di Inggris, sejumlah kecil kasus P1 telah dikonfirmasi, yakni Sebanyak 660 kasus sejak Febuari 2021. Karena itulah, para ilmuwan berspekulasi bahwa mereka tidak kemampuan untuk menggulingkan varian baru virus corona Inggris.
Tapi, masih banyak yang belum diketahui bagaimana sejumlah varian baru virus corona yang berbeda itu saling bersaing. Sedangkan, varian baru virus corona Brasil (P1) mungkin berbeda dengan varian baru virus corona Inggris, Afrika Selatan dan India.
Prof Bhatt dan rekannya pun masih mempelajari P1 di Manaus, kota Amazon di Brasil, yang menjadi wilayah pertama munculnya varian baru virus corona Brasil tersebut.
Mereka menyimpulkan bahawa varian baru virus corona Brasil adalah 70 hingga 140 persen lebih mudah menular daripada varian lain yang ada di Manaus.
Sebagai perbandingan, varian baru virus corona Inggris dan Afrika Selatan masing-masing diperkirakan 70 persen dan 50 persen lebih menular dibandingkan virus corona Covid-19 aslinya.
Selain itu, P1 juga bisa menginfeksi kembali orang yang sudah pernah menderita virus corona Covid-19 sebelumnya sebesar 20 hingga 40 persen. Artinya, varian baru virus corona Covid-19 ini bisa resisten terhadap kekebalan tubuh.
Studi juga menemukan orang yang terinfeksi virus corona 20 hingga 90 persen lebih berisiko meninggal, karena varian baru virus corona tersebut.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!
-
Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!
-
Ada Orang Belum Pernah Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Ahli Ungkap Penyebabnya!
-
Peneliti Temukan Infeksi Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Stroke Mata
-
Penelitian AS Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Memperburuk Asma Pada Anak