Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Senin, 03 Mei 2021 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Para ilmuwan menemukan varian baru virus corona Brasil 2 kali lipat lebih mudah menular dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini mungkin yang menyebabkan virus menyebar cepat di Brasil.

Ilmuwan yang dipimpin oleh Universitas Kopenhagen memperingatkan Inggris harus waspada mengenai varian baru virus corona Brasil, yang dikenal sebagai P1 agar tidak menyebabkan lonjakan kasus.

Karena, varian baru virus corona Brasil juga terbukti bisa menginfeksi kembali orang yang sebelumnya sudah menderita virus corona Covid-19. Bahkan varian ini juga bisa menginfeksi orang yang sudah suntik vaksin Covid-19.

"Penyebaran varian baru virus corona Brasil ini adalah hla terpenting yang harus diperhatikan Inggris untuk mencegah lonjakan kasus. Apalagi varian ini mungkin tahan dari kekebalan yang terbentuk setelah vaksin," kata Prof Samir Bhatt, seorang peneliti di Universitas Kopenhagen dikutip dari The Sun.

Di Inggris, sejumlah kecil kasus P1 telah dikonfirmasi, yakni Sebanyak 660 kasus sejak Febuari 2021. Karena itulah, para ilmuwan berspekulasi bahwa mereka tidak kemampuan untuk menggulingkan varian baru virus corona Inggris.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Tapi, masih banyak yang belum diketahui bagaimana sejumlah varian baru virus corona yang berbeda itu saling bersaing. Sedangkan, varian baru virus corona Brasil (P1) mungkin berbeda dengan varian baru virus corona Inggris, Afrika Selatan dan India.

Prof Bhatt dan rekannya pun masih mempelajari P1 di Manaus, kota Amazon di Brasil, yang menjadi wilayah pertama munculnya varian baru virus corona Brasil tersebut.

Mereka menyimpulkan bahawa varian baru virus corona Brasil adalah 70 hingga 140 persen lebih mudah menular daripada varian lain yang ada di Manaus.

Sebagai perbandingan, varian baru virus corona Inggris dan Afrika Selatan masing-masing diperkirakan 70 persen dan 50 persen lebih menular dibandingkan virus corona Covid-19 aslinya.

Selain itu, P1 juga bisa menginfeksi kembali orang yang sudah pernah menderita virus corona Covid-19 sebelumnya sebesar 20 hingga 40 persen. Artinya, varian baru virus corona Covid-19 ini bisa resisten terhadap kekebalan tubuh.

Studi juga menemukan orang yang terinfeksi virus corona 20 hingga 90 persen lebih berisiko meninggal, karena varian baru virus corona tersebut.

BACA SELANJUTNYA

Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!