Sabtu, 20 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Jum'at, 05 Maret 2021 | 10:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Vaksin Pfizer merupakan salah satu vaksin yang telah terbukti efektif melawan virus corona Covid-19. Tapi, sebuah penelitian memperingatkan bahwa vaksin Pfizer kurang bekerja efektif pada orang gemuk atau obesitas.

Peneliti Italia mengatakan orang gemuk hanya mampu membuat setengah dari antibodi protein yang menyerang virus. Hal ini mungkin disebabkan oleh lemak dalam tubuh menghambat sistem kekebalan, yang terlibat dalam pembuatan antibodi.

Sedangkan, berat badan berlebih bisa menyebabkan peradangan jangka panjang, yang menyabotase sistem kekebalan dan membuatnya kurang mampu melawan infeksi.

Dalam hal ini, orang dianggap obesitas jika memiliki BMI di atas 30, yang sudah terbukti menjadi faktor risiko serangan virus corona Covid-19 parah hingga picu kematian.

Penelitian oleh Dr Aldo Venuti, dari Istituti Fisioterapici Ospitalieri di Roma, telah mengamati banyaknya antibodi yang diproduksi tubuh setelah dua kali suntikan vaksin Pfizer/BioNTech pada 248 petugas layanan kesehatan. Tapi, hanay 26 orang yang digolongkan sebagai orang obesitas.

Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)

Hasilnya setelah 7 hari suntikan kedua vaksin Pfizer, ada 99,5 persen orang yang telah mengembangkan antibodi untuk melawan virus corona Covid-19.

Respons antibodi juga lebih besar pada orang yang bertubuh kurus dan sebaliknya pada orang gemuk. Bahkan hasilnya tetap sama setelah memperhitungkan usia, yang juga bisa mengurangi respons antibodi.

Orang dengan kisaran BMI normal memiliki konsentrasi antibodi rata-rata 325,8 dibandingkan 167,1 pada orang gemuk.

"Kondisi peradangan tingkat rendah yang konstan terjadi pada orang kelebihan berat badan. Karena, obesitas bisa melemahkan beberapa respons kekebalan, termasuk diluncurkan oleh sel T yang bisa membunuh sel terinfeksi," kata para peneliti dikutip dari The Sun.

Para peneliti mengatakan bahwa efek serupa juga telah terbukti pada vaksin jenis lainnya, seperti vaksin flu, hepatitis B dan rabies.

Tapi, temuan penelitian ini tidak menyimpulkan bahwa suntikan virus corona akan bekerja kurang efektif pada orang gemuk. Meskipun orang gemuk hanya memproduksi antibodi dalam jumlah rendah, tapi bukan berarti jumlah itu tidak memadai.

Uji coba vaksin Pfizer telah melibatkan ribuan orang yang kelebihan berat badan dan suntikan vaksin ini bekerja melindungi mereka dari virus corona Covid-19 parah dan kematian.

Temuannya mengatakan bahwa orang dengan obesitas tetap membuat tingkat efektivitas vaksin Pfizer 95 persen, sama seperti orang dengan BMI rendah.

"Efektivitas vaksin Covid-19 pada orang dengan obesitas merupakan masalah kritis. Karena obesitas merupakan faktor risiko utama untuk morbiditas dan mortalitas pasien Covid-19, sehingga program vaksinasi yang efisien wajib direncanakan di subkelompok ini," jelas Dr Venuti.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, data ini mungkin memiliki implikasi penting untuk pengembangan strategi vaksinasi Covid-19, terutama pada orang yang mengalami obesitas.

Para peneliti menyarankan orang-orang yang mengalami obesitas menerima suntikan vaksin Covid-19 tambahan untuk memastikan mereka memiliki perlindungan yang kuat.

BACA SELANJUTNYA

Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!