Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Kamis, 04 Maret 2021 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Ahli vaksin dari China menyerukan untuk berhati-hati dengan vaksin Covid-19 dari messenger RNA atau mRNA setelah adanya 16 kasus kematian lansia di Swiss setelah divaksin Pfizer dan Moderna.

Badan Produk Terapi Swiss (Swissmedic) melaporkan pada Sabtu (28/2/2021) kemarin bahwa sebanyak 16 orang meninggal setelah mendapat vaksin di negara tersebut.

Swissmedic juga menduga ada sekitar 364 kasus dampak buruk vaksin, dengan 199 berkaitan dengan vaksin Pfizer, dan 154 dengan Moderna.

Rata-rata usia yang meninggal adalah 86 tahun dan kebanyakan dari mereka memiliki penyakit komorbid. Namun, tidak ada bukti bahwa vaksin adalah penyebab kematian.

Sebelumnya, Norwegia melaporkan adanya 23 kematian sehubungan dengan vaksinasi, semuanya berusia di atas 80 tahun. Negara ini menggunakan produk Pfizer dan Moderna.

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)

Pakar vaksin China mengatakan insiden tersebut harus dinilai secara hati-hati untuk memahami apakah vaksin atau kondisi kesehatan korban adalah penyebabnya, lapor The Global Times.

Menurut seorang ahli imunologi China yang tidak mau disebutkan namanya, penggunaan vaksin mRNA dalam skala besar membawa risiko. Ini menyebabkan disfungsi kekebalan yang abnormal, alergi atau bahkan kematian, terutama di antara orang tua dan orang dengan penyakit komorbid.

Sang ahli ini menyarankan orang dengan penyakit komorbid, orang tua, dan orang dengan kekebalan rentan untuk tidak diberi vaksin.

Perusahaan berita asal China ini mengatakan mereka menemukan media besar di Barat telah meremehkan kematian terkait vaksin Pfizer dan Moderna, serta 16 kematian lainnya di Swiss.

BACA SELANJUTNYA

Angka Kematian Covid-19 Terendah di Dunia, Begini 5 Strategi Jepang Mengatasinya