Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Hingga kini peneliti telah menemukan banyak bukti bahwa infeksi virus corona Covid-19 parah dapat menyebabkan beberapa komplikasi, salah satunya masalah mata serius.
Sebuah penelitian yang terbit di jurnal Radiology, Selasa (16/2/2021), menganalisis hasil MRI dari 129 pasien Covid-19 di rumah sakit di Prancis menemukan sebanyak 9 pasien (7%) di antaranya menunjukkan tanda-tanda kelainan mata.
Dari hasil MRI peneliti melihat adanya nodul di bagian belakang mata 9 pasien tersebut. Nodul ini dapat menjadi tanda peradangan atau kerusakan langsung pada mata.
Pemimpin studi Augustin Lecler, ahli neuroradiologi di Yayasan Rumah Sakit Adolphe de Rothschild Paris, mengatakan nodul muncul di makula, daerah kecil berbentuk bulat di bagian belakang retina.
Baca Juga
"Masalah mata yang kami temukan berpotensi sangat serius karena terjadi di wilayah makula, wilayah yang bertanggung jawab memberi kita penglihatan secara jelas dan kemampuan untuk melihat detal yang halus," kata Lecler, dilansir Live Science.
Jika kondisi tersebut bertahan lama, maka dapat menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan.
Peneliti belum bisa mengidentifikasi secara jelas apa penyebabnya. Tetapi mereka menduga ini adalah tanda dari penyumbatan pembuluh darah atau pendarahan di mata.
Ada kemungkinan SARS-CoV-2 menginfeksi mata secara langsung, mengingat sel di retina juga mengekspresikan reseptor ACE2, memungkinkan virus masuk ke dalam sel.
Kerusakan juga bisa disebabkan oleh respon peradangan tubuh terhadap penyakit.
Peneliti saat ini sedang dalam proses menindaklanjuti pasien dan mereka juga akan melakukan penelitian serupa pada pasien Covid-19 ringan.
Jadi, studi ini menunjukkan pasien Covid-19 parah mungkin perlu menjalani skrining untuk masalah mata yang biasanya luput dari perhatian.
"Masalah mata bisa tidak dikenali di ruang gawat darurat, dan dokter harus waspada dalam hal identifikasi, berja-jaga apabila ada masalah mata," ujar Claudia Kirsch, kepala divisi dari neuroradiologi di Northwell Health Zucker Hofstra School of Medicine di Manhasset, New York.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!