Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Orang-orang yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama masih bisa terinfeksi virus corona karena sistem kekebalan tubuh mereka membutuhkan waktu untuk terbentuk.
Tapi, apakah mereka masih bisa menyebarkan virus corona meski sudah divaksin?
Namun sayangnya, belum ada data yang tersedia untuk manjawabnya. CEO Pfizer Albert Bourla dan CEO Moderna serta Johnson & Johnson pun tidak yakin dengan jawabannya.
"Saya pikir ini adalah sesuatu yang perlu diperiksa. Kami tidak yakin tentang itu sekarang," jawab Bourla, saat diawancarai di acara NBC Thursday Night.
Baca Juga
Direktur Pusat Ilmu Kesehatan dan Perilaku baru Universitas Bryant, Kirsten Hokeness, Ph.D., mengatakan bahwa secara teoritis masih ada risiko seseorang menularkan virus meski dia sudah divaksinasi.
Namun ia berharap penularan virus dari orang-orang yang sudah divaksin tidak terjadi.
"Tujuan dari vaksin ini adalah untuk menciptakan memori imunologi dalam tubuh sehingga ketika Anda terinfeksi virus di lain waktu, sistem kekebalan dengan cepat meningkat dan akan menyerang virus secara cepat sebelum akhirnya jatuh sakit," kata Hokeness, dilansir Mens Health.
Karenanya, sambung Hokeness, selama vaksin menyebabkan respon imunologi yang kuat, kemungkinan virus akan berhenti bereplikasi dalam sistem tubuh dengan cukup cepat.
Menurutnya, hal itu akan membatasi kemampuan seseorang dalam menyebarkannya ke orang lain.
"Itu bisa terjadi, tetapi risikonya akan jauh lebih kecil daripada jika Anda tidak divaksinasi," tambahnya.
"Karena vaksin membutuhkan dua dosis, mungkin kemampuan Anda untuk menyebarkan virus akan lebih besar jika hanya baru mendapat satu dosis. Tetapi belum ada data yang tersedia untuk menunjukkan untuk membuktikan hal ini," lanjutnya.
Oleh sebabnya, para ahli mengimbau orang yang sudah divaksin bertindak seolah mereka masih bisa menularkan virus ke orang lain jika terinfeksi, yaitu tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Meskipun vaksin adalah alat vital dalam memerangi pandemi, mendapatkannya tidak berarti semua orang dapat kembali ke kondisi normal dengan aman secara cepat.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!