Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Hilangnya indra penciuman bisa menjadi salah satu tanda Covid-19 yang paling signifikan. Hal ini dinyatakan dalam penelitian internasional yang mengonfirmasi bahwa sebagian besar pasien infeksi saluran pernapasan yang kehilangan indra penciuman disebabkan oleh Covid-19.
Artinya, kehilangan penciuman bisa jadi tanda paling umum di antara pasien Covid-19 meski tak memiliki gejala umum lainnya.
Melansir dari Medical Xpress, Covid-19 juga sering mengakibatkan hilangnya indera perasa dan indera lainnya di mulut. Studi internasional tersebut juga mendokumentasikan bahwa kehilangan bau sering berlangsung lama dalam kasus Covid-19.
Studi tersebut menunjukkan bahwa hilangnya indra penciuman rata-rata memengaruhi kemampuan penciuman hingga 79,7 persen. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa hilangnya penciuman sangat mungkin merupakan prediktor terbaik Covid-19.
Baca Juga
-
Bisa Dilakukan Sendiri, Pakar Bagikan 4 Cara Tes Kesehatan Mental Mandiri
-
Merugikan Alam, Perubahan Iklim Juga Tingkakan Risiko Malnutrisi Anak
-
Perlu Tahu, Anak Kembar Identik Tak Selalu Punya Genetik yang Sama
-
Seks Oral di Masa Muda Meningkatkan Risiko Kanker Mulut & Tenggorokan!
-
Pola Makan Sehat dan Berbasis Nabati Lebih Menjaga Kesehatan Usus Kita
-
Minum Teh Serai Turunkan Risiko Sakit Jantung dan Kanker
"Ini menekankan betapa pentingnya untuk mewaspadai gejala ini, karena ini (kehilangan penciuman) mungkin satu-satunya gejala Covid-19," kata Alexander Wieck Fjaeldstad, profesor di bidang penciuman dan pengecapan di Aarhus University.
Wieck juga menekankan bahwa hanya sekitar setengah dari pasien dengan kehilangan penciuman baru mendapatkan indra penciuman mereka kembali setelah empat puluh hari.
"Ini berbeda dari gambaran yang kami lihat pada infeksi virus lain dan menyebabkan ketidaknyamanan jangka panjang bagi pasien," imbuhnya.
"Sementara hilangnya indra penciuman itu sendiri menghilangkan kemampuan untuk merasakan aroma makanan, hilangnya indra lain secara bersamaan membuat sulit untuk mengecap apa yang Anda makan. Oleh karena itu, memasukkan makanan ke dalam mulut dapat menjadi pengalaman yang jelas tidak menyenangkan," jelas Alexander Wieck Fjaeldstad.
Penelitian ini mencangkup 23 kebangsaan dan lebih dari 4.500 pasien Covid-19 dari seluruh dunia. Studi ini telah diterbitkan pada jurnal Chemical Senses.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!