Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi menunjukkan bahwa peregangan mungkin lebih efektif turunkan tekanan darah ketimbang jalan kaki cepat. Penelitian tersebut disusun oleh ilmuwan dari University of Saskatchewan (USask) yang telah diterbitkan pada Journal of Physical Activity and Health.
Malansir dari Medical Xpress, tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko utama terkena penyakit kardiovaskular. Namun faktor risiko ini untungnya masih dapat dicegah.
"Semua orang berpikir bahwa peregangan hanya tentang meregangkan otot-otot," kata profesor kinesiologi Dr. Phil Chilibeck (Ph.D.), salah satu penulis studi tersebut.
"Tapi saat meregangkan otot, Anda juga meregangkan semua pembuluh darah yang masuk ke otot termasuk semua arteri. Jika Anda mengurangi kekakuan di arteri, maka resistensi terhadap aliran darah akan berkurang," imbuhnya.
Baca Juga
-
Ingin Berolahraga saat Sakit? Simak Dulu Saran Ahli Berikut
-
Pneumonia akibat Covid-19 Bisa Jauh Lebih Parah,Simak Rincian Studinya
-
Studi: Kedekatan Remaja dan Ibu Cegah Anak Terlibat Kekerasan dan Pelecehan
-
Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan, Simak 6 Fakta Kuncinya
-
Apa Sih Beda Vaksinasi dan Imunisasi? Simak Definisi dari CDC Ini
-
Wanita Lebih Berisiko Tinggi Meninggal akibat Strain Baru Virus Corona
Chilibeck dan rekannya secara acak menugaskan 40 pria dan wanita dengan usia rata-rata 61 tahun ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama melakukan rutinitas peregangan seluruh tubuh selama 30 menit sehari, lima hari seminggu. Sementara kelompok lainnya melakukan jalan kaki dengan durasi dan frekuensi yang sama.
Sebelum dan sesudah penelitian, Chilibeck dan rekan mengukur tekanan darah partisipan saat mereka duduk, berbaring, dan lebih dari 24 jam menggunakan monitor portabel. Peregangan menghasilkan penurunan tekanan darah yang lebih besar daripada jalan kaki.
Namun, para pejalan kaki berhasil menghilangkan lebih banyak lemak pinggang yang juga baik untuk kesehatan.
"Saya tidak ingin orang-orang menjauh dari aktivitas aerobik. Hal-hal seperti berjalan kaki atau bersepeda masih memiliki efek positif pada pengurangan lemak tubuh, kadar kolesterol, dan gula darah," ujar Chilibeck.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Biasakan Jalan Kaki setelah Makan, Bisa Bantu Turunkan Risiko Diabetes
-
Benarkah Makan Daging Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Ahli!
-
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia
-
Sereal Ternyata Bisa Memicu Tekanan Darah Tinggi, Kok Bisa?
-
Hati-hati! Parasetamol Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi, Begini Penjelasannya
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Ini Jenis Daging yang Aman Dikonsumsi!
-
Ruben Onsu Sempat Dirawat di ICU Karena Darah Rendah, Ketahui Penyebabnya!
-
Jangan Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Bersamaan, Ahli Ungkap Risikonya!
-
Tekanan Darah Tinggi di Usia Muda Dapat Memperburuk Kesehatan Otak