Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Studi baru menunjukkan bahwa pria yang lahir dari ibu kelebihan berat badan lebih mungkin mengalami infertilitas atau ketidaksuburan daripada pria yang lahir dari ibu dengan berat badan normal.
Melansir dari Medical Xpress, studi tersebut telah diterbitkan pada jurnal Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica. Meski begitu, penelitian menegaskan bahwa hubungan antara berat badan ibu dan infertilitas pada perempuan.
Studi Denmark tersebut menganalisis 9.232 putra dan putri dewasa di mana 9,4 persen partisipan tidak subur. Penulis menyesuaikan beberapa faktor pembaur potensial dan menemukan bahwa anak laki-laki yang ibunya kelebihan berat badan sebelum hamil memiliki kemungkinan infertilitas 1,4 kali lebih tinggi daripada anak laki-laki yang ibunya memiliki berat badan normal.
Sekitar 12,5 persen pasangan dipengaruhi oleh ketidaksuburan sering didefinisikan sebagai usaha hamil yang gagal selama satu tahun atau lebih.
Baca Juga
-
Vaksin Sinovac Sudah Disebar ke Berbagai Daerah, Kapan Siap Digunakan?
-
Rekomendasi WHO, Dua Dosis Vaksin Pfizer Diberi Jeda 21-28 Hari
-
Studi: Mungkin Kemoterapi Tidak Dibutuhkan Pasien Kanker Payudara Tertentu
-
India Siap Gunakan Vaksin Oxford Covishield, Ini 6 Keunggulannya!
-
Cek Sekarang! Perubahan Detak Jantung Bisa Jadi Tanda Virus Corona
-
Varian Baru Virus Corona Covid-19, WHO Temukan Ada 23 Mutasi!
Secara keseluruhan, sepertiga dari kasus infertilitas pasangan disebabkan oleh masalah reproduksi pria, sepertiga oleh masalah reproduksi wanita, dan sepertiga merupakan kombinasi atau karena faktor yang tidak diketahui.
"Infertilitas adalah masalah kesehatan masyarakat global dan penelitian yang fokus dalam mengatasi faktor risiko ini cukup penting," kata penulis utama Linn Arendt, MD, Ph.D., postdoc di Aarhus University dan Aarhus University Hospital.
"Kami tahu bahwa anak-anak yang lahir dari ibu dengan kisaran berat badan berlebih atau obesitas menghadapi risiko lebih tinggi dari beberapa hasil yang merugikan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," imbuhnya.
Menurut Arendt, temuan ini menambah bukti bahwa berat badan selama kehamilan juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi pria di masa depan. Meskipun begitu, ia menekankan bahwa temuan ini perlu dikuatkan dengan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
7 Efek Begadang bagi Kesehatan, dari Obesitas hingga Menurunkan Konsentrasi
-
Mitos Seputar Infertilitas Masih Beredar di Masyarakat, Apa Saja?
-
Pernah Aborsi 20 Tahun Lalu, Wanita Ini Jadi Sudah Hamil Karena Infertilitas!
-
Bukan 25 Tahun, Inilah Usia Paling Tepat Laki-laki Menjadi Ayah
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Terlalu Banyak Asupan Protein Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria, Kok Bisa?
-
Mikroba di Usus Berkontribusi pada Obesitas, Bagaimana Hubungannya?
-
Rizky Nazar Konsumsi Narkoba Jenis Ganja, Ini Efeknya Pada Vitalitas Pria!
-
Ilmuwan Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Menyerang Jaringan Lemak
-
Pria Lebih Banyak Sebarkan Virus Corona Covid-19, Ini Temuan Studi!