Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Strain virus corona baru yang diberi nama SARS-CoV-2 VUI 202012/01 disebut lebih menular daripada strain-strain sebelumnya.
Melansir dari Independent, varian tersebut sekarang diyakini sebagai strain dominan yang menginfeksi di Inggris. Meskipun tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius, Pemerintah Inggris mengatakan strain tersebut 70 persen lebih dapat menular.
“Memang memiliki keunggulan transmisi dibandingkan varian virus lain yang saat ini ada di Inggris," kata Peter Horby, ketua New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (Nervtag).
Dengan kemampuannya yang lebih menular, banyak yang bertanya apakaih strain ini berpengaruh pada masa timbulnya gejala?
Baca Juga
-
Cek, 5 Kebiasaan Buruk di Kamar Mandi yang Ganggu Kesehatan Vagina
-
Studi: Kebanyakan Makan Junk Food Bisa Picu Gangguan Tidur Remaja
-
Mutasi Virus Corona Bisa Picu Banyak Kematian pada 2021
-
Marah-Marah Bisa Berdampak pada Kesehatan, Simak 5 Efeknya
-
Perlu Diwaspadai, Ini 5 Kebiasaan yang Tingkatkan Tekanan Darah
-
Mengandung Merkuri, Bolehkah Sering Mengonsumsi Ikan dan Seafood?
Dalam hal ini, Pemerintah Inggris masih mengatakan di laman resminya bahwa gejala dapat memakan waktu hingga 10 hari untuk muncul sejak kontak terakhir dengan orang positif Covid-19. Anda juga dapat menularkan dua hari sebelum sebelum mengalami gejala. Artinya tidak ada perubahan lamanya gejala pada strain baru.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lebih sepesifik menyatakan bahwa seseorang bisa mengalami gejala sekitar 5 hingga 6 haru setelah terinfeksi. Kondisi ini juga dapat memakan waktu hingga 14 hari.
Pakar medis mengatakan tidak ada alasan untuk percaya bahwa varian ini akan menyebabkan hasil yang berbeda dalam hal gejala atau bagaimana penyakit berkembang.
National Health Service (NHS) Inggris mengatakan ada tiga gejala utama Covid-19, terasuk pada strain baru yakni suhu tinggi, batuk terus menerus, dan hilangnya atau perubahan indra penciuman dan perasa.
“Kebanyakan orang dengan virus corona memiliki setidaknya satu dari gejala ini,” ujar Sir Patrick Vallance seorang dokter Inggris, ilmuwan, dan farmakolog klinis yang juga Kepala Penasihat Ilmiah untuk Pemerintah Inggris.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!