Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Meski angka kasus penularan infeksi Covid-19 masih bertambah, namun angka kesembuhan juga terus meningkat.
Dikutip dari data pada situs worldometers.info hingga 21 Desember 2020 pukul 01.18 GMT atau 08.18 WIB, total angka kesembuhan ada 54.076.998 orang dari keseluruhan kasus Covid-19 yang mencapai 77.157.724 infeksi di seluruh dunia.
Sementara itu, total kematian akibat terinfeksi virus SARS Cov-2 tercatat sebanyak 1.699.135 jiwa dengan jumlah kasus aktif terakumulasi masih ada 21.381.591 kasus infeksi.
Jelang akhir tahun, sejumlah negara mengkhawatirkan lonjakan peningkatan kasus baru Covid-19 lantaran mobilitas masyarakat yang tinggi akibat mengisi waktu libur. Di Eropa bahkan semakin banyak negara yang melarang perjalanan dari Inggris.
Baca Juga
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyerukan tindakan penahanan bepergian yang kuat karena pemerintah Inggris memperingatkan adanya virus corona jenis baru yang diklaim sangat menular dan di luar kendali.
Ketika WHO mendesak anggotanya di Eropa untuk meningkatkan tindakan terhadap varian baru Covid-19 yang beredar di Inggris, Prancis langsung memblokir perjalanan orang dan pengiriman barang yang melintasi Inggris. Sementara Jerman, Irlandia, Italia, Austria, Rumania, Belanda, dan Belgia memutuskan untuk memblokir perjalanan udara.
Meskipun ada kekhawatiran tentang virus baru tersebut, para ahli Uni Eropa yakin kondisi itu tidak akan berdampak pada efektivitas vaksin yang ada. Setidaknya begitu kata Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn.
"Menurut semua yang kami ketahui sejauh ini virus jenis baru tidak berdampak pada vaksin yang tetap sama efektifnya," kata Spahn dikutip dari Channel News Asia.
Eropa saat ini menjadi benua dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Tercatat ada 21,32 juta kasus tersebar di 48 negara sejak awal wabah virus corona terjadi. Dari 15 negara yang memiliki total kasus Covid-19 lebih dari 1 juta, 7 di antaranya merupakan negara Eropa.
Sedangkan Amerika Utara menjadi wilayah kedua dengan jumlah infeksi terbanyak, yakni 21 juta kasus tersebar di 39 negara. Disusul Asia yang virus corona tersebar di 49 negara dengan total 19,78 juta.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!