Kamis, 18 April 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Selasa, 15 Desember 2020 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Banyak pertanyaan yang muncul selama pandemi, terutama tentang cara pencegahan infeksi Covid-19 temasuk vaksinasi. 

Vaksin Covid-19 sendiri telah mulai dikembangkan, bahkan beberapa didistribusikan untuk keperluan darurat. Jika vaksin sudah tersedia untuk masyarakat umum, bisakah kita berhenti pakai masker?

Melansir dari Medical Xpress, meskipun uji vaksin telah menunjukkan efektivitas hingga 90 persen seperti Pfizer, Moderna hingga Oxford, para ahli menyatakan bahwa Anda tetap harus mengenakan masker dan menjaga jarak sosial. Hal ini disebabkan karena efek vaksinasi umumnya tak langsung bekerja.

Dalam hal ini vaksin virus corona yang telah ada membutuhkan dua suntikan dan waktu untuk bekerja. Pada kasus Pfizer, butuh jarak tiga minggu untuk penyuntikkan dosis pertama dan kedua.

Sementara Moderna perlu jarak empat minggu antara suntikan pertama dan kedua. Usai vaksinasi, Anda pun mungkin tak akan otomatis kebal karena ada waktu tertentu untuk vaksin bekerja melindungi tubuh.

Orang-orang diprediksi akan mendapatkan perlindungan dalam beberapa minggu setelah suntikan vaksin pertama. Tetapi perlindungan penuh mungkin tidak terjadi sampai beberapa minggu setelah suntikan kedua.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)

"Orang yang divaksinasi mungkin masih bisa terinfeksi dan menularkan virus, meskipun kemungkinannya akan jauh lebih rendah," kata Deborah Fuller, pakar vaksin di Universitas Washington.

"Dan bahkan setelah persediaan vaksin mulai meningkat, ratusan juta suntikan untuk ada ke tangan masyarakat umum diperkirakan akan memakan waktu berbulan-bulan," imbuhnya.

Fuller juga mencatat bahwa pengujian vaksin pada anak-anak baru dimulai. Sehingga kelompok usia anak harus menunggu vaksin terbukti aman.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?