Sabtu, 20 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Rabu, 25 November 2020 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Berdasarkan laporan baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, mayoritas kasus infeksi virus corona disebarkan oleh orang tanpa gejala (OTG).

"Inilah salah satu alsan utama pemakaian masker sangat penting," tulis CDC, dilansir dari CNN.

CDC dan pakar kesehatan lain kini memperkirakan lebih dari 50% dari semua infeksi ditularkan oleh orang yang tidak bergejala.

"Ini berarti setidaknya setengah dari infeksi baru berasal dari orang yang mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah menularkan ke orang lain," tulis mereka.

Menurut badan ini, sebanyak 24% orang yang menularkan virus ke orang lain tidak pernah mengalami gejala dan 35% lainnya tidka menunjukkan gejala. Sedangkan, 41% orang menginfeksi orang lain saat mengalami gejala.

Ilustrasi pemotor memakai masker.([Suara.com/Alfian Winanto)

Puncak penularan terjadi lima hari setelah seseorang terinfeksi, tambah CDC dalam situs resminya.

"Infeksi menyebar terutama melalui paparan tetesan pernapasan yang dihembuskan oleh orang yang terinfeksi ketika mereka bernapas, berbicara, batuk, bersin, atau bernyanyi."

CDC menambahkan bahwa orang yang membawa virus akan mengeluarkan tetesan lebih banyak ketika mereka berbicara atau bernyanyi lebih keras.

"Di antara orang-orang tanpa gejala, risiko penularan mencapai puncaknya pada hari-hari sebelum timbulnya gejala (infeksi prasimptomatik) dan beberapa hari setelahnya."

Jadi, orang bisa menyebarkan virus ketika mereka tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Tapi, sekali lagi, masker dapat mencegah penyebaran ini.

 

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?