Jum'at, 26 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Senin, 09 November 2020 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Beberapa orang akan 'menyalurkan' perasaan stres ke makanan. Membuat mereka sangat rentan mengonsumsi makanan tidak sehat.

Memang benar mengonsumsi kalori dapat membantu meredakan atau bahkan menghilangkan rasa cemas. Namun, banyaknya jumlah es krim atau kue yang dikonsumsi tidak akan membuat Anda merasa lebih baik dalam jangka panjang.

"Memberi makan tubuh yang sebenarnya tidak meminta untuk diberi makan secara teratur dapat menyebakan 'keasyikan' dan perasaan yang lebih emosional," kata Signe Darpinian, spesialis gangguan makan bersertifikat dan salah satu penulis buku "No Weigh! A Teen's Guide to Positive Body Image, Food, and Emotional Wisdom".

Mengonsumsi kalori berlebih juga dapat menyebabkan energi menurun, kembung, ketidaknyamanan perut, dan penambahan berat badan seiring waktu.

Hal ini juga berlaku dalam mengonsumsi minuman beralkohol.

Ilustrasi perempuan makan makanan manis [shutterstock]

Meminum sedikit minuman beralkohol mungkin menyehatkan, tetapi, bahkan pada tingkat rendah, alkohol dapat menganggu tidur, faktor penambahan berat badan, dan memiliki kontradiksi dengan beberapa obat.

Sebenarnya, melampiaskan stres ke makanan tidak ada salahnya. Tetapi jangan sampai berlebihan.

Dilansir CNN, berikut enam cara mengatasi 'stres makan':

- Jangan berlebihan.
- Batasi porsi makanan atau camilan yang akan dimakan.
- Pilih makanan nabati.
- Berikan nutrisi tambahan pada apa yang dimakan, misalnya menambahkan buah.
- Luangkan waktu untuk minum teh.

BACA SELANJUTNYA

Pola Makan Tepat Bagi Kamu yang Sedang Diet Defisit Kalori dan Olahraga Rutin