Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Jum'at, 23 Oktober 2020 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Secara sengaja atau tidak melewatkan makan bisa menjadi suatu kebiasaan yang justru berdampak buruk. Terlebih jika dilakukan konsisten atau jangka waktu lama.

Jika melewatkan sarapan, tubuh telah kehabisan bahan bakar selama hampir 12 jam, dengan perhitungan makan terakhir adalah jam 8 malam dan Anda memulai hari pada tujuh pagi.

Melewatkan satu kali makan dapat menyebabkan kadar gula darah turun drastis.

"Secara konsisten (melewatkan makan) dapat menyebabkan masalah, seperti konsentrasi yang buruk, pola makan buruk dan metabolisme melambat untuk beberapa orang," kata Apple Chan, ahli diet dari Rumah Sakit Gleneagles.

"Ini biasanya tidak terjadi dalam semalam. Itu kronis, kurang mengonsusmsi makanan yang terjadi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun," sambungnya, dilansir Channel News Asia.

Ilustrasi tidak mau makan (Shutterstock)

Di sisi lain, rasa lapar yang tidak terpuaskan justru akan menyebabkan tubuh makan berlebihan di waktu makan berikutnya. Terlebih lagi hal ini berisiko diabetes.

Mengonsumsi camilan untuk mengisi perut kosong pun dinilai tidak cukup untuk mengatasi perut keroncongan.

"Itu pasti tidak akan bertahan sampai makan berikutnya," sambung Chan.

Setidaknya, tambahnya, camilan yang dikonsumsi perlu mengandung nutrisi dasar, seperti karbohidrat, lemak, dan protein.

"Semua ini menyediakan berbagai fungsi yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan energi," lanjutnya.

Chan merekomendasikan untuk mengonsumsi sandwich tuna dengan alpukat sebagai camilan sementara. Dengan begitu, tubuh akan tetap mendapatkan karbohidrat dari roti, protein dari tuna, dan lemak baik dari alpukat.

BACA SELANJUTNYA

Istri Tessy Srimulat Idap Kencing Manis Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya!