Senin, 29 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Jum'at, 09 Oktober 2020 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Nikotin atau senyawa kimia yang terkandung di dalam tembakau akan masuk dan bertahan di dalam tubuh setiap kali seseorang merokok.

"Orang yang sering merokok biasanya memiliki sekitar 30 sampai 50 ng/ml nikotin dalam darahnya, sedangkan non-perokok memiliki kurang dari lima ng/ml," ujar Sharita E. Warfield, MD, dokter pengobatan darurat bersertifikat, dilansir Insider.

Sebenarnya, kebanyakan tes nikotin tidak benar-benar menguji nikotin, tetapi produk turunannya yaitu kotinin.

"Di dalam tubuh, nikotin dipecah menjadi turunannya, yang terpenting adalah kotinin yang biasanya bertahan lebih lama daripada nikotin di dalam tubuh," kata Anis Rehman, MD , asisten profesor di departemen penyakit dalam di Southern Illinois University.

Ilustrasi merokok.[Unsplash/Irina Iriser]

Menurut Warfield dan Rehman, berikut berapa lama nikotin dan kotinin dapat dideteksi di dalam tubuh:

  • Darah: Nikotin dapat dideteksi dalam darah selama sekitar tiga hari, dan kotinin akan bertahan selama sekitar sepuluh hari.
  • Urine: Pada perokok biasa, nikotin dan kotinin dapat dideteksi dalam urine hingga tiga minggu. Pada pengguna yang jarang, nikotin hanya tertinggal di urine selama sekitar empat hari setelah merokok, dan kotinin bertahan selama tujuh hingga sepuluh hari.
  • Air liur: Nikotin dan kotinin bertahan di air liur selama sekitar empat hari.
  • Rambut: Nikotin dapat bertahan di rambut selama sekitar tiga bulan, tetapi kadang-kadang dapat terdeteksi hingga satu tahun pada perokok berat.

Namun pada dasarnya, dalam mendeteksi nikotin di dalam tubuh tergantung pada sampel yang diuji, tetapi biasanya berkisar dari beberapa hari hingga beberapa minggu.

BACA SELANJUTNYA

Peneliti: Menonton TV Satu Jam Sama Buruknya dengan Merokok!