Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sering kali merasa tidak pantas, tidak layak, tidak kompenten atas apa yang Anda lakukan dan capai? Mungkin saja Anda mengidap Imposter Syndrome (IS) atau sindrom penipu.
Imposter syndrome atau yang juga disebut dengan fraud syndrome adalah kondisi psikologi yang sering kali dialami perempuan karir yang tengah memiliki pencapaian tertentu.
Melansir dari Hello Sehat, imposter syndrome merupakan kondisi mental di mana seseorang merasa tidak pantas meraih kesuksesan atau pencapaian tertentu.
Sindrom tersebut memang tidak masuk dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) yang berarti bukan termasuk gangguan jiwa. Meskipun begitu, imposter syndrome cukup umum dalam kehidupan masyarakat yang kadang disertai gejala gangguan kecemasan dan depresi.
Baca Juga
-
Waspada Gejala Covid-19, Tes Penciuman pada Aroma Ini
-
Masker Berbahan Sutra Lebih Efektif Menangkal Virus Corona Covid-19
-
Bisa Diterapkan, Ikuti 5 Langkah untuk Berhenti Merokok Ini
-
Bisa Beracun! Makanan Ini Tidak Boleh Dipanaskan Kembali
-
Ada Tanggal Kedaluwarsa di Botol Air Mineral, Apa Fungsinya?
-
Nia Ramadhani Sulit Pilih Pisang Matang dan Mentah, Ini Manfaat Keduanya
Dilansir dari Time, sindrom penipu pertama kali diidentifikasi pada tahun 1978 oleh psikolog Pauline Rose Clance dan Suzanne Imes.
Pakar imposter syndrome Valerie Young, menunjukkan bahwa ada pola diri yang nyatanya bisa membentuk imposter syndrome, salah satunya adalah orang yang perfeksionis.
Orang yang perfeksionis menetapkan ekspektasi yang sangat tinggi pada diri mereka sendiri. Bahkan jika telah memenuhi 99 persen dari tujuannya, mereka tetap akan merasa gagal karena tidak mencapai 100 persen.
Setiap kesalahan kecil juga akan membuat mereka mempertanyakan kompetensi mereka sendiri.
Sindrom ini juga sering kali menyerang orang yang merasa harus melakukan semuanya sendiri. Selain itu, orang yang merasa ingin sukses dan menunjukkan pembuktian juga banyak yang mengalami Imposter Syndrome.
Menurut Hello Sehat, beberapa gejala orang yang mengalami imposter syndrome antara lain:
- Gampang cemas
- Tidak percaya diri
- Frustasi atau depresi ketika gagal memenuhi standar yang telah ditetapkan sendiri
- Cenderung perfeksionis (menuntut kesempurnaan)
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Ingin Punya Kesehatan Mental yang Bagus? Hiatus dari Media Sosial selama Seminggu Saja!
-
Demi Hal Ini, Selena Gomez Sudah Berhenti Bermain Media Sosial Sejak 4,5 Tahun Lalu
-
Manusia Punya 6 Indera, Fungsi yang Keenam Sangat Penting
-
Kekerasan Emosional Dapat Menyebabkan Depresi dan Rendahnya Harga Diri
-
Menulis Jurnal Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental!
-
Sendiri Bukan Berarti Tidak Happy! Begini Cara Bahagia Meski Sendirian
-
4 Tanda Perlu Istirahat dari Media Sosial, Apa Saja?
-
5 Manfaat Bersepeda, Bagus untuk Kesehatan Mental Juga Lho
-
Tak Cuma Bikin Lebih Bugar, Menari Juga Baik untuk Kesehatan Mental
-
Psikolog Sebut Seseorang Perlu 3 Jenis Teman Ini, Siapa Saja?