Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Perawatan eksfoliasi kulit sama pentingnya dengan menghidrasi wajah. Fungsinya adalah untuk mengupas kelebihan sel kulit mati di kulit wajah. Tetapi kita tidak bisa sembarangan memilih jenis eksfoliator.
"Sementara kulit memperbarui diri sendiri setiap 30 hari, sel-sel mati masih dapat menempel di kulit kita," kata Sapna Palep, MD, pendiri Spring Street Dermatology di New York City, AS.
Ada dua jenis eksfoliasi, yaitu fisik dan kimiawi. Perbedaan utama antara keduanya adalah cara kerjanya untuk mengangkat sel kulit mati.
1. Eksfoliasi Fisik
Baca Juga
"Eksfoliasi fisik mengandung beberapa jenis bahan kasar yang secara paksa mengangkat sel-sel mati, seperti soda kue atau gula," jelas Brooke Jeffy , MD, seorang dokter kulit di Spectrum Dermatology di Phoenix, dilansir Insider.
Namun, jenis eksfoliasi tidak diperuntukkan bagi semua orang, terutama yang memiliki kulit sensitif dan tipis atau rentan terhadap jerawat atau hiperpigmentasi pasca inflamasi.
"Jenis eksfoliasi seperti batu apung, kulit kenari, pasir, silika, dan potongan keras atau tajam lainnya sebenarnya dapat menyebabkan robekan kecil pada kulit, yang dapat menyebabkan iritasi kulit, peradangan, dan bahkan perubahan pigmen dan jaringan parut pasca inflamasi," kata Tsippora Shainhouse, MD, FAAD, dokter kulit di SkinSafe Dermatology and Skin Care di Los Angeles.
Jika Anda menyukai rasa scrub, Shainhouse menyarankan untuk membatasi penggunaannya satu atau dua kali sebulan dan memilih scrub dengan gula atah tanah liat super halus.
Ia menentang penggunaan baking soda pada kulit karena dapat menyebabkan iritasi dan peradangan.
2. Eksfoliasi kimiawi
"Eksfoliasi kimiawi adalah asam yang melonggarkan hubungan antar sel, menyebabkannya mengelupas," tutur Jeffy.
Shainhouse merekomendasikan penggunaan eksfoliasi kimiawi seperti enzim buah, misalnya nanas atau pepaya dan Alpha Hydroxy Acids (AHA). AHA yang biasa digunakan dalam produk kosmetik termasuk asam glikolat dan laktat.
"Mereka bekerja sebagai pengelupas ringan non-abrasif yang membuat pergantian sel, membuat kulit tampak lebih halus dan cerah," tandasnya.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Dokter Kulit Menyarankan untuk Hindari Bahan Alkohol dalam Skincare
-
Tren Kecantikan dengan Oles Es Batu ke Kulit, Adakah Efek Sampingnya?
-
Berfasilitas Lengkap, Klinik Mydervia Jogja Tawarkan Perawatan Kulit Estetik dan Kelamin
-
WHO: Pandemi Virus Corona Bisa Berakhir Tahun Ini, Asalkan...
-
Demi Kesehatan Kulit Bayi, Pigeon Luncurkan 'Natural Botanical Babyi'
-
Cari Produk Skincare untuk Cegah Penuaan? 4 Kandungan Ini Paling Disarankan
-
Mau Coba Pakai Produk Skin Care Baru, Lakukan Tes Dulu dengan Cara Berikut
-
Jaga Kesehatan Fisik dan Mental, Yuk Lakukan 7 Bentuk Perawat Diri Berikut
-
Michelle Obama Sempat Alami Depresi, Begini Caranya Survive!
-
Eksfoliasi Kulit Memang Bagus, Tetapi Jangan Sampai Berlebihan!