Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Dikutip dari situs Worldometers, virus corona tercatat telah menginfeksi 35.692.693 orang tersebar di 215 negara.Hingga Selasa (6/10) pukul 00.35 GMT atau 07.35 WIB, virus corona telah menginfeksi 261.495 orang dalam satu hari kemarin. Paling banyak terjadi di India 59.893 orang.
Sedangkan penambahan kematian dalam satu hari di dunia tercatat 4.186 jiwa. Tercatat dominasi kasus terjadi Amerika Serikat (7,6 juta), India (6,6 juta), dan Brasil (4,9 juta).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sebagian besar populasi dunia rentan terhadap penyakit COVID-19. Diperkirakan sekitar satu dari 10 orang di dunia telah terinfeksi virus corona.
WHO dan para ahli lainnya mengatakan bahwa virus, yang diyakini telah muncul di pasar makanan di kota Wuhan di China tengah akhir tahun lalu, berasal dari hewan.
Baca Juga
WHO juga menyerahkan daftar ahli untuk ambil bagian dalam misi internasional ke China untuk menyelidiki asal usulnya, untuk dipertimbangkan oleh otoritas China, kata ahli darurat utama WHO Mike Ryan, tanpa memberikan rincian.
Ryan mengatakan wabah corona melonjak di beberapa bagian Asia Tenggara dan kasus serta kematian meningkat di beberapa bagian Eropa dan wilayah Mediterania timur.
Di Asia Tenggara, Filipina dan Indonesia termasuk dua negara dengan jumlah kasus dan angka kematian terbanyak. Masing-masing memiliki mencatat junlah kasus 324.762 di Filipina, sementara Indonesia 307.120 infeksi virus.
Eropa juga memiliki angka kematian ketiga terbesar setelah Amerika Utara dan Amerika Selatan.
"Perkiraan kami saat ini memberi tahu kami sekitar 10 persen populasi global mungkin telah terinfeksi oleh virus. Ini bervariasi tergantung pada negara, perkotaan ke pedesaan, tergantung pada kelompok. Tapi yang dimaksud adalah bahwa sebagian besar dunia tetap berisiko," kata Ryan dikutip dari Channel News Asia.
"Saat ini kita sedang menuju masa sulit. Penyakit terus menyebar,” tambahnya.
Asisten Menteri Kesehatan AS Brett Giroir mengatakan bahwa 194 negara anggota WHO harus menerima pembaruan rutin dan tepat waktu, termasuk kerangka acuan untuk misi lapangan apa pun. Sehingga semua negara dapat terlibat dengan proses pengobatan pandemi Covid-19.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!