Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Minggu, 04 Oktober 2020 | 14:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Selama ini, penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur berdampak buruk, baik bagi kesehatan fisik maupun psikologis. 

Melansir Medical News Today, sebuah studi yang dilakukan University of British Columbia (UBC) di Vancouver, Kanada, menyelidiki implikasi psikologis dari kurang tidur.

Tim peneliti menemukan bahwa setelah seseorang kurang tidur, kemampuan mereka untuk tetap positif pada pagi harinya berkurang ketika dihadapkan pada peristiwa yang menantang secara emosional. Mereka juga kurang bisa menikmati pengalaman positif.

Studi ini terbit di jurnal Health Psychology. Penulis studi, Nancy Sin, psikolog kesehatan dari UBC menjelaskan bagaimana kurang tidur membuat orang-orang menjalani hari-hari yang lebih rentan membuat stres.

Kurang tidur bikin selalu menguap. (unsplash)

"Ketika seseorang mengalami suatu hal positif, seperti mendapat pelukan atau menghabiskan waktu di alam, mereka biasanya lebih bahagia pada hari tersebut. Namu  pada orang kurang tidur, mereka tak mendapat banyak dorongan positif seperti itu," ujar Sin.

Peneliti kemudian mengaitkan efek ini dengan berbagai dampak berbahaya. "Pedoman yang direkomendasikan untuk tidur malam yang nyenyak adalah setidaknya tujuh jam, tapi satu dari tiga orang dewasa tak memenuhi standar ini," lanjutnya kemudian.

Penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang dengan kondisi kesehatan kronis, seperti menderita diabetes, kanker, dan penyakit jantung, cenderung lebih reaktif secara emosional saat dihadapkan dengan peristiwa pemicu stres.

Itulah mengapa dalam studinya, Sin juga mengatakan bahwa tidur dengan durasi lebih lama memberikan manfaat yang baik.

"Bagi mereka dengan kondisi kronis, kami menemukan tidur yang lebih lama, dibandingkan dengan durasi tidur biasanya, menyebabkan respons yang lebih baik terhadap pengalaman positif keesokan harinya," kata dia menerangkan.

Sin berharap studi seperti miliknya mampu meyakinkan orang-orang untuk memprioritaskan waktu tidur yang cukup sebagai cara agar tetap sehat dan memiliki hari-hari yang lebih baik.

BACA SELANJUTNYA

5 Cara Mengatasi Gigi Sensitif yang Perlu Anda Tahu, Tak Cuma Ganti Pasta Gigi