Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Memiliki tato menjadi hal yang mungkin diinginkan banyak orang. Namun Anda perlu tahu bahwa sebuah penelitian baru menemukan bahwa area kulit yang ditato tidak mengeluarkan keringat sebanyak bagian tanpa tato. Hal mungkin berimplikasi pada kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri.
Dilansir dari Medical Xpress, keringat normal bekerja membantu mengatur suhu tubuh. Kelenjar keringat ekrin, yang ditemukan di seluruh tubuh, menghasilkan keringat berbasis air untuk mendinginkan tubuh.
Kerusakan pada kelenjar ekrin dapat mengganggu respons berkeringat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko panas berlebih. Studi pertama dari jenisnya ini diterbitkan sebelum dicetak di Journal of Applied Physiology.
Para peneliti mempelajari relawan dengan tato di lengan atas atau bawah mereka berukuran setidaknya 5,6 sentimeter persegi dan area kulit yang tidak bertato yang berdekatan.
Baca Juga
Untuk meningkatkan respons seluruh tubuh berkeringat, para relawan mengenakan setelan perfusi yang mengalirkan air panas ke suhu 120 derajat F selama 30 menit atau lebih.
Tim peneliti kemudian mengukur suhu tubuh internal peserta dan tingkat keringat serta suhu kulit pada area kulit yang bertato dan tidak bertato di lengan yang sama. Para peneliti juga menggunakan teknik laser untuk mengukur aliran darah di kulit.
Namun, pengukuran aliran darah tidak dapat diandalkan, kemungkinan karena sifat reflektif atau penyerap dari tinta yang digunakan pada tato partisipan.
Hasilnya, ditemukan bahwa area bertato dan non-tato mulai berkeringat pada waktu yang hampir bersamaan sebagai respons terhadap panas, yang menunjukkan bahwa sinyal saraf ke kelenjar keringat berfungsi normal di kulit bertato.
Namun, berkurangnya keringat yang dihasilkan dapat menunjukkan bahwa kerusakan kelenjar terjadi selama kulit ditusuk berulang kali saat tato diterapkan.
Tato berukuran kecil cenderung tidak mengganggu pengaturan suhu tubuh secara keseluruhan, namun penurunan keringat pada area yang bertato dapat berdampak pada pembuangan panas. Terutama ketika tato menutupi permukaan kulit yang lebih luas.
"Data ini menunjukkan bahwa efek jaminan dari proses tato berdampak negatif pada fungsi kelenjar keringat ekrin dan dapat dianggap sebagai komplikasi jangka panjang potensial atau efek samping dari prosedur kosmetik ini," tulis peneliti.
Penelitian sebelumnya yang terbit di Journal of Applied Physiology telah menemukan bahwa kulit yang bertato memiliki konsentrasi natrium yang lebih tinggi dalam keringat, ini menunjukkan berkurangnya fungsi saluran keringat ekrin.
Proses pengaplikasian tato sendiri bisa membutuhkan hingga 3.000 tusukan ke kulit per menit, yang dapat mengakibatkan kerusakan kelenjar keringat.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Video Guru Panen Ratusan Kutu Rambut dari Kulit Kepala Muridnya, Ini Risikonya Kalau Dibiarkan!
-
4 Tahapan Lesi Kulit Cacar Monyet, Seperti Apa?
-
Dokter Kulit Menyarankan untuk Hindari Bahan Alkohol dalam Skincare
-
Tren Kecantikan dengan Oles Es Batu ke Kulit, Adakah Efek Sampingnya?
-
Tanpa Obat, Minum Teh Kulit Jeruk Bisa Redakan Pilek dan Flu!
-
Ruam Kulit Pada Balita, Hati-hati Gejala Virus Corona Covid-19!
-
Jangan Cuci Muka Setiap Hari, Pakar Kulit Jelaskan 5 Dampak Buruknya!
-
Hati-hati, Dokter Sebut Perubahan Kuku Bisa Jadi Tanda Kanker Kulit Langka!
-
Berfasilitas Lengkap, Klinik Mydervia Jogja Tawarkan Perawatan Kulit Estetik dan Kelamin
-
Temuan Baru, Varian Omicron Bisa Bertahan Sehari di Kulit dan 8 Hari Plastik