Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Jalan kaki dengan durasi ringan bisa menurunkan risiko kematian akibat berbagai penyakit kronis.
Melansir dari Medical Xpress, jalan cepat sekali atau dua kali dalam seminggu telah terbukti mengurangi risiko kematian akibat berbagai penyakit. Dalam hal ini, berbagai penyakit yang bisa dicegah keparahannya dengan berjalan adalah masalah serangan jantung, stroke, hingga kanker.
Penelitian yang tekah diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine ini telah menguji peserta penelitian pada hampir 90.000 orang.
Para peneliti yang dipimpin oleh Bo Xi, seorang profesor di Departemen Epidemiologi di Universitas Shandong di China utara, menyaring data yang dikumpulkan setiap tahun pada 88.140 orang di Amerika Serikat antara tahun 1997 hingga 2008.
Baca Juga
-
Peneliti Inggris: Ada 3 Gejala Utama pada Anak yang Terinfeksi Covid-19
-
Wanita Ini Menstruasi Tak Teratur, Ternyata Berujung Kanker Serviks
-
Hindari Kecanduan Nonton Video Porno, Bisa Kurangi Kepuasan Seksual!
-
Tes Covid-19 Disebut Lebih Efektif Lewat Feses, Benarkah Demikian?
-
Pulse Oximeter Ramai Dicari untuk Hindari Happy Hypoxia, Perlukah Punya?
-
Virus Corona Covid-19 Semakin Melemah, Ahli Sebut Bisa Tekan Kasus Kematian
Data tentang olahraga itu kemudian dicocokkan dengan kematian yang terdaftar hingga 2011.
Pada penelitian ini menunjukkan bahwa orang yang aktif berjalan atau berkebun 10 menit hingga satu jam setiap minggu memiliki risiko kematian 18 persen lebih rendah dari penyebab apapun, dibandingkan mereka yang hanya rebahan dan duduk di rumah.
Dua setengah hingga lima jam seminggu melakukan aktivitas fisik terkait dengan pengurangan risiko kematian akibat berbagai penyakit mencapai 31 persen. Sementara mereka yang setidaknya melakukan olahraga 25 jam dalam seminggu mengurangi risiko kematian hampir 50 persen.
Meski begitu, para peneliti menyadari bahwa banyak orang yang tidak memiliki waktu untuk melakukan olahraga ringan.
Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar orang-orang sibuk sesekali melakukan aktivitas yang memompa jantung dan mempercepat denyut nadi seperti bersepeda, berlari, dan olahraga kompetitif.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
-
3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
-
Biasakan Jalan Kaki setelah Makan, Bisa Bantu Turunkan Risiko Diabetes
-
Olahraga Ini Sangat Direkomendasikan untuk Ibu Hamil, dari Pilates hingga Berenang
-
Pola Makan Tepat Bagi Kamu yang Sedang Diet Defisit Kalori dan Olahraga Rutin
-
Jangan Diabaikan, Ini 5 Tanda Tubuh Tak Pernah Olahraga dan Kurang Bergerak!
-
Pelatih Pribadi Bagi Tips Agar Bisa Tetap Berolahraga Selama Ramadhan
-
Viral Wanita Asal India Meninggal Dunia Saat Berolahraga di Gym, Apa Penyebabnya?
-
Redakan Sakit Punggung dengan Tiga Cara Mudah Ini, Salah Satunya Aktivitas Fisik
-
Jangan Asal, Olahraga Ini Justru Berbahaya Bagi Penderita Tekanan Darah Tinggi!