Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah pemodelan menyatakan bahwa kematian akibat Covid-19 secara global mungkin bisa naik hingga dua juta kasus di awal tahun 2021 mendatang. Studi ini disusun oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Fakultas Kedokteran Universitas Washington.
IHME sendiri menjadi bagaian pemodelan yang memandu gugus virus corona Covid-19 di Amerika Serikat.
Melansir dari Independent, pemodelan mereka melihat bahwa mungkin kematian akibat Covid-19 di awal tahun depan bisa mencapai 2,8 juta jiwa. Mereka juga menyatakan bahwa beberapa daerah yang peling berisiko adalah Eropa, Amerika Serikat, hingga Asia Tengah.
Selama hampir delapan bulan berlalu, virus corona telah menginfeksi lebih dari 27 juta jiwa dan menewaskan 881 orang.
Baca Juga
-
4 Jenis Pendarahan di Vagina yang Harus Diwaspadai, Bisa Jadi Tanda Kanker
-
Waspada Komplikasi Virus Corona Covid-19, Cek Bagian Kelopak Mata!
-
Awas, Jabat Tangan Tidak Erat Bisa Jadi Tanda Diabetes!
-
Mata Kering karena Memakai Masker? Ikuti Saran Ini untuk Mengatasinya
-
Pakai Hand Sanitizer Lalu Nyalakan Lilin, Wanita Ini Alami Luka Bakar
-
Sakit Kepala saat Berhubungan Intim Umum Terjadi, Berbahayakah?
Prediksi terbaru IHME menyatakan bahwa mungkin pada tanggal 1 Januari, total kematian global akibat Covid-19 bisa meningkat tiga kali lipat menjadi 2,8 juta jiwa. Menurut IHME, angkat tersebut bisa ditekan jika pemerintah mempertimbangkan kembali langkah-langkah untuk mengurangi penyebaran Sars-Cov-2, virus penyebab Covid-19.
"Kita bisa menghadapi prospek mematikan pada bulan Desember terutama di Eropa, Asia Tengah, dan Amerika Serikat," kata direktur IHME Dr. Christopher Murray.
"Tapi memakai masker, menjaga jarak, dan membatasi pertemuan sosial sangat penting untuk membantu mencegah penularan virus," imbuhnya.
Dari jumlah tersebut, 38.000 diperkirakan berasal dari Inggris, sementara India, AS, dan Brasil akan mengalami kematian total paling banyak.
Namun, para peneliti juga memodelkan skenario kemungkinan terburuk dan terbaik yang menghasilkan perbedaan 2 juta kematian tambahan di seluruh dunia.
Menurut pemodelan tersebut, jika pemerintah memberlakukan tindakan jarak sosial yang lebih besar maka tingkat kematian harian mereka hanya akan naik di atas delapan kematian per satu juta orang. Dalam kasus tersebut kematian global akan mencapai 2 juta secara global.
Sementara jika orang mengabaikan protokol kesehatan dan pemerintah mulai melonggarkan pembatasan, maka kematian global akibat Covid-19 bisa mencapai 4 juta jiwa.
"Di luar itu, pemodelan ini hanyalah dugaan dan karena ini merupakan dugaan, maka akan ada begitu banyak faktor yang tidak dapat kita prediksi dan faktor tentang penularan yang belum dipahami oleh para ilmuwan," kata Jeffrey Shaman, seorang ahli penyakit menular dari Universitas Columbia, pada Washington Post.
"Apa yang terjadi beberapa bulan ke depan benar-benar tergantung pada apa yang kita lakukan beberapa minggu ini," tambahnya.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Gigi Berlubang Tak Boleh Disepelekan, Dokter Ingatkan Hal Ini
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!