Sabtu, 27 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Selasa, 08 September 2020 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa orang yang jabat tangan dengan lemah atau tidak erat bisa menjadi tanda diabetes.

Ilmuwan dari Bristol dan Finlandia menguji 776 orang selama 20 tahun. Mereka menemukan risiko diabetes tipe 2 berkurang dengan jabat tangan yang lebih kuat.

Pasien diminta menggenggam erat pegangan dinamometer menggunakan tangannya dengan upaya isometrik yang maksimal. Mereka diminta mempertahankan pegangan ini selama 5 detik.

"Penilaian dari pegangan itu sederhana, murah dan tidak membutuhkan keahlian serta sumber daya yang sangat terampil," jelas penulis utama Dr Setor Kunutsor dikutip dari The Sun.

Menurutnya, penilaian ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi seseorang yang berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 di masa mendatang.

Ilustrasi berjabat tangan. (Shutterstock)

Diabetes adalah penyebab utama kematian dengan urutan kesembilan di dunia. Penyakit ini juga salah satu penyebab kematian utama di Indonesia.

Kekuatan otot yang berkurang telah dikaitkan dengan risiko kematian dini, penyakit kardiovaskular dan kecacatan fisik.

Karena itu, Anda perlu mewaspadai bila kekuatan otot mulai berkurang, seperti tangan tidak bisa bertahan lama memegang atau mengangkat sesuatu dan terlalu lemah ketika berjabat tangan.

Bila mengalami kondisi tersebut, Anda bisa mengujungi dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, baik itu akibat diabetes atau kondisi lainnya.

BACA SELANJUTNYA

Istri Tessy Srimulat Idap Kencing Manis Sebelum Meninggal, Kenali Gejalanya!