Sabtu, 20 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Minggu, 06 September 2020 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sakit kepala akibat kurang tidur, stres, dan bahkan, suara keras memang umum terjadi. Pada laki-laki, terkadang wanita juga, sakit kepala juga terjadi saat bercinta. Istilah medis untuk sakit kepala ini adalah coital cephalalgia.

Gejalanya berupa nyeri tumpul di kepala dan leher yang akan bertambah seiring meningkatnya gairah seksual. Atau, sebagai sakit kepala secara tiba-tiba, tajam, dan berdenyut yang terjadi tepat sebelum atau pada saat orgasme.

Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa menit, berjam-jam dan terkadang bahkan dua hingga tiga hari. Orang yang menderita coital cephalalgia mungkin juga mengalami migrain.

Karena episode sakit kepala yang terus-menerus, beberapa orang mungkin menderita penurunan libido, sementara yang lain takut beraktivitas seksual dan orgasme.

Ilustrasi sakit kepala atau pusing. (Shutterstock)

Bahkan, dilansir Firstpost, beberapa orang mungkin datang dengan gejala neurologis yang parah, seperti leher kaku, mual, tekanan darah tinggi, kesadaran yang berubah, kebingungan, dan bahkan kelumpuhan.

Apa penyebabnya?

Penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui. Namun, para pakar yakin bahwa kondisi ini tidak menimbulkan bahaya bagi tubuh.

Tetapi jika orang tersebut mulai menunjukkan tanda masalah neurologis, kemungkinan karena adanya indikasi penyakit penyerta.

Penyakit penyerta yang dapat dikaitkan dengan sakit kepala seks adalah aneurisma (pembengkakan dinding arteri), peradangan di otak dan stroke atau penyakit arteri koroner.

Terkadang, asupan beberapa obat seperti pil KB dan amiodarone (obat antiaritmia) juga bisa menyebabkan coital cephalalgia.

BACA SELANJUTNYA

Penurunan Gairah Seksual, Konsumsi 5 Makanan Ini Bisa Bantu Anda Horny!