Senin, 29 April 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Rabu, 26 Agustus 2020 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Mantan pasien Covid-19 di Hong Kong mengalami infeksi ulang setelah pulih selama empat bulan. Pasien tersebut merupakan pasien pertama yang dikonfirmasi mengalami penularan berulang.

Melansir dari The Sun, pekerja TI berusia 33 tahun itu mengalami dua gejala infeksi yang berbeda. Pada infeksi pertama yang dikonfirmasi dengan swab pada 26 Maret, ia mengalami batuk, sakit kepala, dan demam.

Ia kemudian dinyatakan kembali terinfeksi sepulang dari Spanyol melalui Inggris pada 15 Agustus. Pada infeksi kedua, pria tersebut tidak memiliki gejala. Hal ini yang menunjukkan bahwa infeksi berulang mungkin lebih lebih ringan daripada infeksi sebelumnya.

Saat para peneliti Hong Kong mengurutkan genom, mereka membuktikkan bahwa ada perbedaan virus penyebab infeksi pertama dan kedua. Dengan begitu, pasien dipastikan kembali tertular, bukan kambuh dari Covid-19.

Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]

"Kasus ini menggambarkan bahwa infeksi ulang dapat terjadi setelah beberapa bulan pemulihan dari infeksi pertama," kata Dr Kelvin Kai-Wang To, pemimpin penelitian di studi Hong Kong.

Menurut Kai-Wang To, kasus pria tersebut menunjukkan bahwa Covid-19 bisa bertahan lama secara global mirip dengan flu biasa. Ia juga menyatakan bahwa kekebalan kawanan atau herd immunity tetap akan sulit menghentikan virus corona Covid-19.

"Temuan kami menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan dalam populasi manusia global seperti kasus virus corona lain yang terkait flu biasa," kata Kai-Wang To.

"Kekebalan kawanan tidak mungkin dapat menghilangkan SARS-CoV-2, meskipun ada kemungkinan bahwa infeksi berikutnya mungkin lebih ringan daripada infeksi pertama, seperti pada pasien ini," imbuhnya.

BACA SELANJUTNYA

Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan