Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Olahraga pada umumnya baik untuk kesehatan, namun ada yang harus dihindari jika Anda menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Melansir dari Express, hipertensi memicu tekanan berlebih pada pembuluh darah dan organ vital lain. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti stroke hingga serangan jantung.
Olahraga pada umumnya bisa membantu mengontrol tekanan darah, namun tidak dengan angkat beban. Menurut Blood Pressure Inggris, angkat beban menjadi olahraga yang buruk bagi penderita hipertensi.
Aktvitas angkat beban memicu tekanan yang tidak perlu pada jantung dan pembuluh darah. Hal ini yang bisa menyebabkan lonjakan tekanan darah.
Baca Juga
-
Mengenal Bruxism, Kebiasaan Menggertakkan Gigi saat Tidur
-
Virus Corona Menginfeksi Cerpelai hingga Mati, Jadi Kasus Pertama di AS!
-
Ejakulasi 21 Kali Bisa Turunkan Risiko Kanker Prostat, Kok Bisa?
-
Covid-19 Disebut Bisa Menyebar Lewat Urine, Ahli Ungkap Faktanya!
-
Studi Temukan Rutin Berhubungan Seks Dapat Menunda Menopause
-
Pandemi Virus Corona Belum Berakhir, Wabah Salmonella Landa Amerika Serikat
"Jenis olahraga dan aktivitas yang berbeda memiliki efek yang berbeda pada tubuh Anda, jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, maka cobalah untuk fokus pada aktivitas yang akan membantu jantung dan pembuluh darah Anda," catat Blood Pressure Inggris.
"Dalam hal ini Anda tidak boleh melakukan olahraga yang sangat intensif dalam waktu singkat, seperti lari cepat atau angkat beban. Kegiatan semacam ini akan dengan cepat meningkatkan tekanan darah dan memberikan tekanan yang tidak diinginkan pada jantung dan pembuluh darah," imbuhnya.
Sementara itu, aktivitas terbaik untuk tekanan darah adalah olahraga aerobik. Olahraga ini melibatkan semua kelompok otot besar yang dilakukan berulang dan berirama. Berenang, jogging, dan bersepeda adalah contoh aktivitas aerobik terbaik bagi penderita hipertensi.
Darah tinggi sendiri akan menimbulkan berbagai gejala, seperti jantung berdebar-debar, urin berdarah, dan sakit kepala parah.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
-
Olahraga Ini Sangat Direkomendasikan untuk Ibu Hamil, dari Pilates hingga Berenang
-
Benarkah Makan Daging Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Ahli!
-
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia
-
Sereal Ternyata Bisa Memicu Tekanan Darah Tinggi, Kok Bisa?
-
Hati-hati! Parasetamol Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi, Begini Penjelasannya
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Ini Jenis Daging yang Aman Dikonsumsi!
-
Jangan Abaikan Nyeri Tubuh Ini, Bisa Jadi Gejala Kadar Gula Darah Tinggi!
-
Pola Makan Tepat Bagi Kamu yang Sedang Diet Defisit Kalori dan Olahraga Rutin