Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pemakaian masker kini sudah menjadi suatu kewajiban. Tujuan dari praktik kesehatan ini adalah untuk melindungi diri sendiri serta orang lain dari penularan virus corona Covid-19.
Namun, ternyata tidak semua orang bisa mempraktikkannya. Ada beberapa golongan yang justru tidak boleh mengenakan masker karena alasan medis.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC US) menyatakan bahwa masker boleh tidak dipakai oleh:
- Anak-anak di bawah usia dua tahun
- Siapa saja yang kesulitan bernapas
- Siapa saja yang tidak sadarkan diri, tidak berdaya, atau tidak dapat melepas masker tanpa bantuan
Bagaimana dengan penyakit paru kronis, seperti asma, bronkitis kronis dan emfisema?
Baca Juga
Asma adalah kondisi umum yang menyebabkan masalah pernapasan. Namun, dokter mengatakan bahwa kebanyakan penderita asma masih bisa memakai masker.
"Untuk orang dengan asma yang sangat ringan atau asma yang terkontrol dengan baik, mungkin tidak akan menjadi masalah," kata Dr. David Stukus, anggota Medical Scientific Council for the Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA).
Hal ini juga disetujui oleh British Charity Asthma UK yang mengatakan bahwa penderita asma, meskipun parah, dapat memakai masker atau penutup wajah walau dalam jangka waktu singkat.
Pemakaian masker juga diharuskan pada penderita bronkitis kronis dan emfisema.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 10 Juli 2020 berjudul "Mask Exemptions During the Covid-19 Pandemic—A New Frontier for Clinicians" yang ditulis oleh Dr. Mical Raz dan pengacara Doron Dorfman, pasien penyakit ini justru memiliki banyak alasan untuk tetap mengenakan masker.
"Kemungkinan penyakit paru kronis itu sendiri merupakan alasan kuat untuk memakai masker, bukan kategori pengecualian," tulis Raz dan Dorfman di JAMA Health Forum.
Menurut mereka, bahaya tidak memakai masker justru berlioat ganda. Mereka yang menderita penyakit paru kronis berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah ketika terkena Covid-19.
Mereka juga cenderung berisiko lebih tinggi untuk menyebarkannya ke orang lain karena batuk kronis yang diidapnya.
Terkini
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
- 5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!