Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Ada beberapa penyakit yang membuat kita kebal terhadapnya seumur hidup, contohnya campak. Tapi ada juga yang hanya akan memberi kekebalan tubuh sementara, seperti flu musiman.
Itulah sebabnya kita harus mendapat vaksin setiap tahunnya. Lalu, mengapa hal ini terjadi?
Dilansir dari Live Science, perkembangan kekebalan tubuh terhadap penyakit tergantung pada antibodi, protein yang diproduksi di dalam tubuh sebagai respons terhadap infeksi.
Antibodi merupakan salah satu pertahanan tubuh yang akan melapisi sel penyerang dan mencegahnya membajak sel kita dan menggandakannya.
Baca Juga
Setelah infeksi hilang, kadar antibodi sering kali berkurang, tetapi beberapa bertahan, siap untuk meningkatkan produksi lagi jika penyakit yang sama menyerang kembali.
Inilah mengapa kita tidak akan sakit dengan penyakit yang sama untuk kedua kalinya.
Sedangkan saat kita terserang patogen untuk kedua kalinya dan tetap jatuh sakit, itu bukan karena tubuh kehilangan kekebalan.
Penyebabnya bisa karena patogen bermutasi dan sistem kekebalan tidak lagi mengenalinya, atau karena tubuh cenderung meningkatkan respons kekebalan yang jauh lebih rendah.
"Tubuh tidak benar-benar lupa," kata Marc Jenkins, ahli imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Minnesota, Minneapolis.
Menurutnya, beberapa virus dapat bermutasi dengan mudah, dan ada yang tidak. Misalnya saja virus polio yang sulit mengubah genomnya.
Untuk penyakit yang tidak termasuk dalam salah satu kategori ini, artinya virus tidak bermutasi dengan cepat dan umumnya memicu respons kekebalan yang kuat, yang cenderung bertahan lebih lama.
Sebenarnya ilmuwan masih tidak yakin mengapa kita mempertahankan respons antibodi dalam waktu lama untuk beberapa penyakit.
Ada kemungkinan bahwa infeksi umum, seperti cacar, sebenarnya sudah menginfeksi kembali tanpa disadari. Namun, antibodi yang sudah terbangun menghancurkan infeksinya.
Dalam kasus ini, sistem kekebalan akan berada di kapasitas penuh karena infeksi berulang.
"Itu membuat kekebalan tetap waspada," ujar Jenkins.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
-
Mengenal Virus Marburg: Gejala, Penyebab hingga Cara Penularan
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Mengenal 4 Jalur Penularan HIV, Penyakit yang Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Pakar Jelaskan Gejala Awal Gagal Jantung yang Seringnya Tidak Diperhatikan Penderita, Apa Saja?
-
Penelitian Temuan Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan Hidup di Permukaan
-
Ashton Kutcher Idap Penyakit Autoimun Vaskulitis, Kenali Gejalanya Pada Tiap Bagian Tubuh!
-
Idap Penyakit Autoimun Langka, Ashton Kutcher Sempat Buta, Tuli Hingga Lumpuh!