Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Beberapa peneliti menemukan bahan masker tertentu justru lebih berbahaya dibandingkan dengan tidak memakai masker sama sekali.
Ditemukan bahwa masker tertentu mampu mengubah droplet atau percikan ludah besar yang berisiko menginfeksi menjadi percikan droplet kecil. Bahkan, lebih kecil daripada droplet yang bisa bertahan di udara.
Mengutip Daily Mail, Selasa (11/8/2020) peneliti dari Duke University mengatakan temuan tersebut memberikan bukti bahwa tidak semua masker dibuat sama. Jadi, Anda harus tahu betul masker apa yang boleh dan tidak boleh dipakai di tempat umum.
Penelitian yang dipublikasi di jurnal Science Advances ini dilakukan dengan cara mengamati efektivitas 14 jenis masker.
Baca Juga
Dalam tes ini, tim peneliti menggunakan beberapa alat sederhana seperti sebuah kotak, sebuah laser, sebuah lensa, dan sebuah kamera ponsel.
Salah satu sisi kotak dilubangi, kemudian responden diminta berbicara sambil memakai masker di depan lubang tersebut. Kalimat yang diucapkan adalah, "Stay healthy, people!", yang diucapkan berulang kali.
Sebaran droplet diamati dengan bantuan sinar laser. Percikan yang lolos dari pori-pori masker akan menghamburkan sinar laser dan direkam dengan kamera ponsel. Jumlah percikan yang terekam kemudian dihitung dengan algoritma komputer.
Hasil studi menunjukkan bahwa masker N95 paling efektif menahan transmisi percikan dari hidung dan mulut saat bicara. Efektivitas masker N95 diberi skor 0 persen. Semakin mendekati 0 skornya, semakin baik pula efektivitas suatu masker.
Adapun skor untuk masker medis tiga lapis adalah 0-0,1 persen. Skor untuk masker katun-propilena, katun, dan N95 dengan katup pernapasan berkisar 0-0,2 persen. Dan skor untuk masker rajut ialah 0,1-0,6 persen.
Hasil menunjukkan masker N95 yang dirancang mencegah masuk dan keluarnga droplet adalah masker yang paling ampuh.
Masker bedah tiga lapis dan masker katun buatan sendiri di rumah juga ampuh mencegah keluarnya partikel.
Masker kain katun memberikan perlindungan yang baik, menghilangkan sebagian besar lontaran droplet dari nada bicara normal.
Tapi di antara semua itu, yang terburuk adalah bandana dan masker rajut, yang mungkin sekilas terlihat modis tapi hampir sama sekali tidak mencegah droplet yang masuk.
Lalu, ada satu jenis masker yang ternyata lebih buruk dibanding tidak memakai masker sama sekali, yaitu neck fleeces yang biasa digunakan pemotor untuk melindungi leher, mulut dan hidung sekaligus.
Masker ini juga kerap dipakai pelari, atau di Indonesia dikenal dengan buff.
Masker ini biasa digunakan pelari saat udara dingin, dan ternyata memakainya lebih berbahaya dibanding tidak memakai masker. Hal ini lantaran ia mampu mengubah tetesan droplet besar menjadi lebih kecil lalu terserap saluran napas.
(Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!