Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sejauh ini, berbagai negara menggunakan beberapa pengobatan untuk memangkas masa pemulihan atau mengurangi keparahan pasien Covid-19 dengan gejala berat.
Berikut adalah beberapa obat yang disebut bisa merawat pasien Covid-19 dan digunakan berbagai negara, antara lain:
Meskipun kontroversial, hidroksiklorokuin masih digunakan di berbagai negara termasuk Brazil dan Indonesia.
Baca Juga
-
Kurang Tidur Bisa Bikin Kurang Semangat pada Keesokan Hari
-
Keren, Ilmuwan Ciptakan Kulit Elektronik Demi Pengguna Anggota Tubuh Palsu!
-
Demi Kesehatan Ibu dan Bayi, Berapa Jarak Kehamilan Ideal Tiap Anak?
-
5 Makanan Sehat untuk Turunkan Risiko Kanker Payudara
-
Duh, Pasien Covid-19 yang Sembuh Berisiko Alami Gangguan Kejiwaan!
-
Efek Tak Terduga dari Tertawa, Buat Orang Siap Hadapi Stres
Obat malaria yang satu ini disebut bisa memperpendek masa pemulihan untuk pasien dengan gejala parah. Namun, banyak penelitian menunjukan bahwa obat ini bisa memberikan efek samping.
2. Remdesivir
Remdesivir mulanya dikembangkan untuk mengobati Ebola dan sejak itu ditemukan memiliki kualitas antivirus. Penelitian yang didanai pemerintah Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa pasien yang diobati dengan remdesivir pulih lebih cepat.
Hasil dari uji coba awal menunjukkan remdesivir meningkatkan waktu pemulihan untuk pasien virus corona dari 15 hari jadi 11 hari. Obat ini telah diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS untuk penggunaan darurat.
AS sendiri memborong obat ini untuk mengobati pasien Covid-19. Begitupun Korea Selatan yang memilih remdesivir untuk perawatan pasien Covid-19.
3. Deksametason
Deksametason atau steroid yang digunakan selama beberapa dekade disebut mengurangi kematian pasien Covid-19 dengan ventilator sekitar sepertiga dibandingkan dengan perawatan standar.
Meskipun begitu, Organsasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa penggunaaan deksametason hanya akan berfungsi bagi orang dengan gejala yang parah. Para dokter di Indonesia sudah mulai menggunakan deksametason.
4. Avigan
Avigan sempat disebut presiden Joko Widodo dalam pengobatan virus corona di awal-awal kasus. Obat ini juga telah digunakan di Jepang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menerima obat ditetapkan negatif dalam waktu yang relatif singkat, selain itu gejala pneumonia juga sangat berkurang.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!