Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pada tahun 2019, Kanye West membuka diri tentang gangguan bipolar yang diidapnya dalam sebuah wawancara. Istrinya, Kim Kardashian West juga telah mengeluarkan pernyataan tentang kesehatan mental suaminya.
"Seperti yang Anda ketahui, Kanye memiliki gangguan bipolar. Siapa pun yang menderita ini atau orang yang dicintai menderita ini, tahu betapa rumit dan menyakitkannya untuk memahami," tulis Kim di akun Instagramnya.
Dalam kesehatan mental, bipolar sebelumnya disebut manik depresi. Ini adalah kondisi kesehatan mental yang serius di mana orang mengalami perubahan suasana hati yang signifikan, dengan episode hiperaktif dan depresi.
Dilansir dari Independent, bipolar dianggap sebagai hasil dari masalah pengaturan molekul pensinyalan kimiawi di otak, neurotransmiter, seperti erotonin dan dopamin.
Baca Juga
-
Menggunakan Darah, Ilmuwan Ciptakan Tes yang Bisa Deteksi Kanker Lebih Awal
-
Cegah Penularan Virus Corona, Jangan Lupa Bersihkan Kacamata!
-
Bayi Hanya Alami Gejala Ringan Jika Terinfeksi Covid-19, Ini Penjelasannya
-
Tips Menumbuhkan Minat Olahraga pada Anak, Orangtua Perlu Simak!
-
Pasangan Lebih Sering Masturbasi Ketimbang Seks, Apakah Normal?
-
Akibat Kecanduan Minum Boba, Remaja 18 Tahun Tak Bisa Berdiri dan Jalan
Peristiwa hidup yang penuh tekanan seperti cobaan, penyakit dan tekanan kerja atau hubungan dianggap sebagai pemicu bipolar. Tetapi perubahan suasana hati dalam bipolar dapat terjadi secara acak.
Bipolar bisa ditandai berbagai hal misalnya saat dalam suasana hati tinggi, mereka bisa mengalami peningkatan energi. Dalam kasus-kasus serius, hal ini dapat mengarah pada kepercayaan diri yang tidak realistis, membuat orang agresif atau rentan terhadap perilaku yang tidak seperti biasanya.
Sementara saat berada dalam episode depresi atau rendah, orang dengan bipolar akan merasa kehabisan energi, sedih, dan cemas. Kondisi ini dapat memengaruhi perasaan harga diri mereka, menyebabkan hilangnya nafsu makan dan menyebabkan upaya bunuh diri.
Tidak ada obat untuk bipolar, meskipun obat-obatan dan dukungan psikologis dapat membantu.
Obat-obatan yang dikenal sebagai penstabil suasana hati dapat digunakan dalam jangka panjang dan ini dapat mengendalikan atau mengurangi ayunan dari suasana hati yang tinggi ke rendah.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian
-
Tidak Hanya Fisik, Covid-19 Ringan Juga Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental
-
Pengidap Gangguan Mental Berisiko Tinggi Terkena Covid-19, Ini Penyebabnya!
-
Mudah Tersinggung atau Lekas Marah Bisa Menandakan Depresi
-
Diagnosis Depresi Sejak Dini Itu Penting!
-
Kematian pada Penderita Gangguan Mental Selama Pandemi Covid-19 Meningkat
-
Stres dan Depresi Itu Berbeda, Kenali Ciri-cirinya!
-
6 Jenis Depresi, Punya Gejala dan Pemicu yang Berbeda
-
Britney Spears Dipaksa Minum Obat Lithium, Simak Efek dan Kegunaannya
-
Kemarahan yang Sulit Dikontrol Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental!