Rabu, 24 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Senin, 20 Juli 2020 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Covid-19 akan memengaruhi setiap orang secara berbeda, baik dari gejala maupun tingkat keparahan penyakitnya. Bahkan, orang yang sudah terinfeksi virus corona ada yang tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).

Berdasarkan data, 81 persen kasus simptomatik ringan atau bergejala ringan dapat dirawat di rumah. Penderita mungkin mengalami gejala ringan yang umumnya mirip flu, seperti batuk kering, demam tidak mencapai 37,8 derajat Celcius, kehilangan indra penciuman, kelelahan, nyeri otot, atau sakit kepala.

Namun, seseorang dengan gejala ringan dapat memburuk secara cepat dan menjadi sakit parah. Ini lebih mungkin terjadi pada kelompok berisiko.

Menurut studi, sekitar 5 persen penderita Covid-19 dapat berkembang menjadi parah atau kritis, termasuk berkembang menjadi pneumonia berat yang mengarah ke sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS).

Perkembangan Tahap Kedua Covid-19

Berdasarkan pengamatan klinis, para peneliti menggambarkan tahap kedua perkembangan Covid-19 dimulai dengan bentuk ringan hingga sedang, diikuti oleh gangguan pernapasan selama 9 hingga 12 hari setelah timbulnya gejala pertama.

Ilustrasi batuk (Shutterstock)

Dilansir dari The Health Site, ini disebabkan oleh peningkatan besar sitokin, sekelompok besar protein, peptida atau glikoprotein yang disekresikan oleh sel-sel spesifik dari sistem kekebalan tubuh.

Namun, tim dari berbagai universitas Eropa menemukan produksi dan aktivitas interferon (IFN) tipe I sangat menurun pada Covid-19 yang paling parah. Tingkat IFN tipe I yang rendah dalam plasma juga mempercepat memburuknya kondisi pasien.

Interferon (IFN) tipe I merupakan subkelompok besar protein interferon yang membantu mengatur aktivitas sistem kekebalan tubuh.

Menurut mereka, tingkat IFN tipe I dapat membantu mengidentifikasi setiap tahap penyakit, dengan tingkat terendah yang mungkin terlihat pada pasien paling parah.

Secara keseluruhan, studi ini menyimpulkan produksi IFN tipe-I terhambat pada infeksi SARS-CoV-2.

Ilustrasi pasien Covid-19 parah [Shutterstock].

Kapan Harus Mencari Bantuan Medis

Mayoritas infeksi ringan dapat dirawat di rumah, tetapi jika termasuk dalam kelompok rentan, disarankan agar berbicara dengan dokter (melalui telepon) tentang gejalanya karena terkadang infeksi ringan dapat memburuk dengan cepat.

Selain itu, perhatikan tanda-tanda 'peringatan darurat' untuk Covid-19 seperti kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan yang terus-menerus di dada, kebingungan, ketidakmampuan untuk bangun atau tetap terjaga, bibir atau wajah kebiruan.

Beberapa pasien mungkin memerlukan intervensi minimal yang meliputi pemeriksaan vital seperti kadar oksigen secara teratur. Pasien kemungkinan juga diberikan cairan agar tetap terhidrasi.

Namun, pasien dengan kadar oksigen rendah mungkin memerlukan bantuan dari kanula hidung atau masker oksigen. Jika gejala memburuk, pasien mungkin dirawat di ICU untuk dimonitor lebih dekat.

BACA SELANJUTNYA

Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!