Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah perusahaan yang berbasis di South Dakota, Amerika Serikat, para ilmuwan mengharapkan bisa memulai uji coba manusia bulan Juli untuk perawatan antibodi Covid-19 yang berasal dari plasma sapi.
Dilansir dari CNN, terapi dari plasma sapi bukan diambil dari sapi biasa. Para ilmuwan secara genetik merekayasa hewan itu dengan memberi mereka sistem kekebalan dari manusia.
Dengan begitu, hewan menghasilkan antibodi manusia yang melawan penyakit seperti Covid-19 di mana akan diubah menjadi obat untuk menyerang virus.
"Hewan-hewan ini memproduksi antibodi penawar yang membunuh (virus corona baru) di laboratorium," kata Eddie Sullivan, CEO SAB Biotherapeutics kepada CNN.
Baca Juga
-
Cara Kerja Deksametason, Obat Murah yang Bisa Atasi Covid-19 Parah
-
Jangan Menyikat Gigi Terlalu Keras, Dokter Peringatkan Bahaya untuk Gigi!
-
Ada Kutu Busuk! Hati-Hati Mencium Aroma Buah saat Membeli
-
Rasa Haus Berlebih Bisa Jadi Tanda Diabetes Tipe 2, Ini Alasannya!
-
Suka Membaca sambil Tiduran? Hati-Hati Efeknya Terhadap Mata!
-
Jangan Diabaikan, Ini Alasan Minum Air Putih saat Bangun Tidur Penting!
"Kami ingin segera datang ke klinik dengan harapan membawa terapi Covid-19 potensial ini kepada pasien yang membutuhkan," tambahnya.
Perusahaan tidak mengatakan berapa banyak orang yang akan dipelajari dalam uji klinis atau berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Untuk membuat obatnya, SAB mengambil sel-sel kulit dari seekor sapi dan menghancurkan gen yang bertanggung jawab untuk menciptakan antibodi sapi. Sebagai gantinya, mereka memasukkan kromosom manusia buatan yang direkayasa yang menghasilkan antibodi manusia.
Peneliti memasukkan DNA dari sel-sel itu ke dalam sel telur sapi dan mengubahnya menjadi embrio. Mereka kemudian menanamkan embrio itu ke dalam seekor sapi untuk memulai kehamilan, dan selama dua dekade terakhir, telah menghasilkan ratusan sapi yang identik secara genetik dengan sistem kekebalan manusia.
Para ilmuwan kemudian menyuntikkan beberapa sapi dengan bagian tidak menular dari virus yang menyebabkan Covid-19. Sapi itu sekarang memproduksi antibodi manusia terhadap virus corona yang secara alami melawan virus..
Sapi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan donor plasma manusia. Sebab menurut perusahaan SAB, sapi secara alami memiliki respon imun yang lebih kuat daripada manusia dan suntikan berulang dengan coronavirus membuat respons itu bahkan lebih kuat.
Selain itu sapi cenderung bertubuh besar dan memiliki lebih banyak plasma untuk diberikan. Serta bisa memberi plasma tiga kali sebulan, bukannya sebulan sekali seperti manusia.
Menurut SAB, obat mereka yang terbuat dari plasma sapi memiliki tingkat antibodi penetral empat kali lebih tinggi dari antibodi paling kuat dalam sampel manusia yang mereka pelajari. Penelitian ini, dilakukan di Universitas Pittsburgh, dibagikan dalam siaran pers oleh perusahaan dan belum dipublikasikan atau ditinjau oleh rekan sejawat.
Terkini
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!