Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Peneliti Denmark sebut bahwa perempuan yang pernah mengalami keguguran berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Dibandingkan dengan wanita yang melahirkan, mereka yang mengalami keguguran berada pada peningkatan risiko 18 persen terkena diabetes tipe 2.
Dilansir dari New York Times, studi yang dilakukan Diabetologia itu meneliti 24.774 wanita yang menderita diabetes setelah kehamilan dan 247.740 perempuan sebagai kelompok.
Dibandingkan dengan wanita hamil yang berhasil melahirkan, mereka yang keguguran sekali meningkatkan risiko 18 persen lebih tinggi untuk terkena diabetes.
Sementara perempuan yang keguguran dua kali memiliki risiko 38 persen lebih tinggi dan mereka yang keguguran tiga kali atau lebih memiliki risiko 71 persen lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2.
Baca Juga
-
Psikolog Sebut Situasi Pandemi Virus Corona Covid-19 Picu Agoraphobia
-
Akibat Terinfeksi Covid-19, Dua Dokter di China Alami Perubahan Warna Kulit
-
Mewabah Lagi di Kongo, Berbagai Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Ebola
-
Masih Digunakan Polisi, Ternyata Gas Air Mata Berbahaya bagi Kesehatan
-
Ahli Menyebut Covid-19 Bisa Menjadi Endemik, Apa Itu?
-
Dinilai Lebih Efektif, Jepang Mulai Tes Virus Corona Covid-19 dari Air Liur
Studi ini disesuaikan dengan obesitas dan diabetes gestasional yang diketahui terkait dengan perkembangan diabetes tipe 2.
Penyebab dari hasil penelitian itu belum diketahui dengan jelas. Tetapi para peneliti memperkirakan ada kemungkinan latar belakang genetik yang sama untuk meningkatkan risiko keguguran dan diabetes.
Bagaimanapun, penulis menekankan bahwa temuan pengamatan belum membuktikan sebab dan akibat secara jelas.
Penulis utama, Dr. Pia Egerup, seorang peneliti di Recurrent Pregnancy Loss Unit di Rigshospitalet dan Hvidovre Hospital Copenhagen, mengatakan bahwa implikasi klinis yang paling paling penting adalah bahwa keguguran mungkin memang faktor risiko diabetes.
"Kehilangan kehamilan bukan hanya soal kehilangan janin yang memiliki kelainan," katanya Egerup.
"Sebagian besar janin yang sehat hilang karena kondisi ibu. Sebagai dokter, kami ingin mengoptimalkan keberhasilan kehamilan dan meminimalkan risiko diabetes di masa depan," tambahnya.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Whey Protein Dapat Mengontrol Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Tipe 2
-
Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?
-
Kondisi Mata Bisa Bantu Deteksi Diabetes, Perhatikan 4 Tanda-tandanya!
-
Diabetes Tipe 2 Bisa Picu Gejala Polifagia, Apa Itu?
-
Banyak Berdiri Bantu Cegah Diabetes Tipe 2, Begini Kata Studi
-
Waspadai Gejalanya, Ini 4 Risiko Komplikasi Jangka Pendek Diabetes Tipe 2!
-
Tanda Diabetes Mungkin Terlihat di Area Kelamin, Perhatikan Mulai Sekarang
-
Dampak Diabetes Tipe 2 Pada Pria dan Wanita Berbeda, Ini Penyebabnya!
-
Inilah Waktu Terbaik untuk Hamil Lagi Setelah Alami Keguguran Menurut Pakar
-
Ahli Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Picu Keguguran Pada Ibu Hamil