Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi menyatakan, bahwa Vitamin D dosis tinggi tidak menangkal virus corona Covid-19. Malahan, akan menimbulkan masalah penyakit lain.
Dilansir dari Insider, sayangnya vitamin D dosis besar dari berjemur atau meneguk pil vitamin, bukanlah obat mujarab untuk melawan virus manapun. Hal tersebut dilaporkan dalam BMJ Nutrition, Prevention and Health.
Para peneliti dari Inggris, AS, dan Eropa berkolaborasi dalam laporan tersebut di mana mendesak masyarakat untuk waspada terhadap klaim berlebihan tentang vitamin D.
Laporan ini juga menyerukan bukti ilmiah yang lebih kuat untuk mengevaluasi bagaimana vitamin tersebut dapat berdampak pada pasien dengan Covid-19.
Baca Juga
-
Pilihan Pengobatan Kista Ovarium, Penyakit yang Diidap Feby Febiola
-
Menderita Kanker & Terinfeksi Covid-19, Risiko Kematian Naik 2 Kali Lipat
-
Feby Febiola Idap Kista Ovarium, Semua Wanita Perlu Waspadai Ciri-cirinya!
-
Analisis Limbah Manusia Bisa Prediksi Wabah Virus Corona Covid-19
-
Perubahan Warna Jari Bisa Jadi Tanda Virus Corona Covid-19, Ini Kata Ahli!
-
Aman Bercinta saat Pandemi Corona & Jaga Kesehatan Seksual dengan Trik Ini
"Meskipun ada beberapa bukti bahwa vitamin D rendah dikaitkan dengan infeksi saluran pernapasan akut, saat ini tidak ada bukti yang cukup untuk vitamin D sebagai pengobatan Covid-19 dan suplemen tambahan harus dihindari karena dapat berbahaya," kata Carolyn Greig, salah satu penulis studi dan profesor di Universitas Birmingham.
Hubungan antara vitamin D dan kemampuan untuk melawan penyakit virus masih belum pasti
Penelitian sebelumnya telah menemukan kekurangan vitamin D mungkin terkait dengan penyakit virus seperti pilek dan flu musiman. Hubungan sebab akibat antara nutrisi dan kemampuan untuk melawan infeksi tidak pasti.
Para peneliti masih perlu melakukan tinjauan sistematis dan meta-analisis yang lebih formal untuk mempelajari data yang tersedia.
Dalam sebuah studi pracetak yang menemukan kekurangan vitamin D terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi dari pada pasien Covid-19. Tetapi kematian bisa jadi berhubungan dengan populasi lansia yang lebih tinggi di mana lebih cenderung kekurangan vitamin D dan juga lebih rentan terhadap wabah.
Menurut Mayo Clinic, terlalu banyak vitamin D pada kenyataannya terbukti buruk bagi kesehatan. Dosis besar vitamin D dapat menyebabkan penumpukan kalsium yang beracun dan menyebabkan masalah ginjal.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
-
5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat