Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi terhadap pasien Covid-19 yang diberi obat hidroksiklorokuin serta klorokuin menunjukkan adanya peningkatan risiko kematian.
Temuan ini, yang terbit dalam jurnal The Lancet pada Jumat (22/5/2020), berfokus pada eksplorasi penggunaan hidroksiklorokuin atau klorokuin, baik secara tunggal maupun kombinasi dengan antibiotik makrolid generasi kedua, kemanan serta manfaatnya pada pasien Covid-19.
Sementara obat tersebut diresepkan untuk mengobati malaria atau penyakit autoimun seperti lupus, masih ada sedikit bukti tentang efek potensialnya terhadap pasien terinfeksi virus corona.
Analisis ini mencakup data dari 671 rumah sakit di enam benua, dengan total 96.032 pasien positif Covid-19 dan dirawat di rumah sakit antara Desember 2019 hingga April 2020.
Baca Juga
Sejumlah 1.868 pasien menerima klorokuin, 3.783 menerima klorokuin dengan makrolid, 3.016 menerima hidroksiklorokuin, dan 6.221 menerima hidroksiklorokuin dengan makrolid. Sebanyak 81.144 pasien lainnya sebagai kelompok kontrol.
Peneliti menemukan, penggunaan hidroksiklorokuin, hidroksiklorokuin dengan makrolid, klorokuin, serta klorokuin dengan makrolid, berkaitan dengan peningkatan risiko aritmia ventrikel selama dirawat di rumah sakit. Ini dibandingkan dengan faktor kematian pada kelompok kontrol.
Selanjutnya, peneliti menyimpulkan mereka tidak dapat mengonfirmasi adanya manfaat pada penggunaan obat-obat tersebut pada pasien.
"Masing-masing rejimen obat dikaitkan dengan penurunan kelangsungan hidup di rumah sakit dan peningkatan frekuensi aritmia ventrikel bila digunakan untuk pengobatan Covid-19," catat peneliti, dikutip CNBC.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pun satu bulan yang lalu memperingatkan penggunaan obat anti-malaria tersebut di luar rumah sakit, setelah merima laporan adanya efek masalah irama jantung serius atau aritmia.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?
-
Waspada dengan Varian Virus Corona Ini, Lebih Berisiko Menyebabkan Long Covid!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!