Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Sabtu, 23 Mei 2020 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Meningkatnya tekanan darah saat dan setelah berolahraga bisa menandakan penyakit di masa depan. Kondisi tersebut dikaitkan dengan risiko hipertensi, penyakit kardiovaskular praklinis dan klinis yang lebih tinggi.

Melansir dari Medical Xpress, respon tekanan darah saat berolahraga adalah tanda signifikan penyakit kardiovaskular dan risiko kematian pada orang dewasa muda hingga setengah baya.

Tetapi, beberapa penelitian telah meneliti hubungan antara respon tekanan darah setengah baya pada olahraga submaksimal dengan risiko kardiovaskular dan mortalitas di kemudian hari.

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston (BUSM) mengevaluasi hubungan perubahan tekanan darah dan pemulihan dengan indikator penyakit praklinis di antara peserta dari Framingham Heart Study (usia rata-rata 58 tahun, 53 persen wanita).

Mereka kemudian mengikuti peserta ini untuk menilai apakah perubahan tekanan darah ini dikaitkan dengan risiko hipertensi atau penyakit kardiovaskular.

Mereka mengamati bahwa kedua tekanan darah sistolik olahraga (SBP) yang lebih tinggi dan tekanan darah diastolik olahraga (DBP) dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena hipertensi.

Ilustrasi olahraga (Pixabay/UptownFitness)

Selain itu, baik pemulihan SBP dan DBP yang tertunda setelah berolahraga dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian yang lebih tinggi.

"Cara perubahan tekanan darah kita selama dan setelah berolahraga memberikan informasi penting tentang apakah kita akan mengembangkan penyakit di masa depan," kata Vanessa Xanthakis, Ph.D., asisten profesor kedokteran dan biostatistik di BUSM dan Peneliti untuk Framingham Heart Study.

Ilustrasi tekanan darah tinggi [pixabay]

"Ini dapat membantu peneliti mengevaluasi apakah informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih baik orang-orang yang berisiko lebih tinggi terkena hipertensi dan CVD," tambahnya.

Xanthakis merekomendasikan agar orang mengetahui angka tekanan darah mereka. Selain itu konsultasikan dengan dokter mengenai perubahan tekanan darah selama dan setelah berolahraga.

Serta mengikuti gaya hidup sehat (termasuk jadwal aktivitas fisik rutin) untuk membantu menurunkan risiko penyakit di kemudian hari.

BACA SELANJUTNYA

Viral Wanita Asal India Meninggal Dunia Saat Berolahraga di Gym, Apa Penyebabnya?