Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Trauma masa kecil ternyata berkontribusi buruk bagii kesehatan jantung di masa depan. Sebab penelitian terbaru menemukan bahwa orang dewasa yang memiliki masa kecil sulit dan traumatis memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terserang penyakit jantung.
Seperti dilansir dari Medical Xpress, kesimpulan tersebut diambil dari melihat lebih 3.600 orang yang diikuti dari pertengahan tahun 1980-an hingga 2018.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengalami trauma, pelecehan, pengabaian dan disfungsi keluarga di masa kanak-kanak adalah 50 persen lebih mungkin terkena serangan jantung, stroke atau masalah jantung lainnya di usia 50-an dan 60-an.
Studi Northwestern University, yang diterbitkan baru-baru ini dalam Journal of American Heart Association, menjadi yang pertama untuk memeriksa bagaimana lingkungan keluarga masa kecil memengaruhi risiko penyakit jantung pada usia pertengahan yang lebih tua.
Baca Juga
Anak-anak dengan kehidupan rumah tangga yang bermasalah berisiko lebih tinggi mengalami stres, merokok, cemas, depresi, dan tidak aktif secara fisik yang berlanjut hingga dewasa.
Hal itu pada gilirannya dapat menyebabkan kelebihan berat badan, diabetes, tekanan darah tinggi, disfungsi pembuluh darah dan peradangan, menurut para peneliti.
"Populasi orang dewasa ini jauh lebih mungkin untuk mengambil bagian dalam perilaku berisiko, misalnya, menggunakan makanan sebagai mekanisme penanggulangan, yang dapat menyebabkan masalah dengan berat dan obesitas," kata penulis utama Jacob Pierce, mahasiswa kedokteran tahun keempat di Northwestern Fakultas Kedokteran Universitas Feinberg di Chicago.
Mereka juga disebut memiliki tingkat merokok yang lebih tinggi, di mana kebiasaan itu memiliki hubungan langsung dengan penyakit kardiovaskular.
Untuk membantu mengatasinya, orang dewasa dapat mengambil manfaat dari konseling pada hubungan antara mengatasi stres dan mengendalikan merokok serta obesitas. Namun demikian, penelitian lebih lanjut tetap diperlukan.
"Pengalaman anak usia dini memiliki efek abadi pada mental dan fisik orang dewasa, dan sejumlah besar anak-anak Amerika terus menderita pelecehan dan disfungsi yang akan meninggalkan banyak masalah kesehatan dan fungsi sosial sepanjang hidup mereka," kata penulis penelitian senior Joseph Feinglass, seorang profesor riset kedokteran di Northwestern.
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Orang Dewasa Sering Memendam Emosi, Padahal Perlu Disampaikan
-
Gegara Tidak Teliti, Dokter Justru Mengangkat Mata yang Tidak Rusak saat Operasi
-
Ahli Beberkan Tips Pola Makan Sehat Setelah Operasi Jantung, Apa Saja?
-
Golongan Darah Pengaruhi Kondisi Kesehatan Jantung, Siapa yang Paling Berisiko?
-
Studi Baru: Trauma Masa Kecil Meningkatkan Risiko Multiple Sclerosis
-
Penelitian: Makan Sendirian Punya Efek Buruk bagi Wanita 65 Tahun ke Atas
-
Ahli: Kesehatan Kardiovaskular pada Wanita Lebih dari Sekadar Hormon
-
Pengasuh Gala Sering Diam Melamun, Ini Gejala Trauma Kecelakaan!
-
Selain Bikin Kenyang, Ketahui 4 Manfaat Pisang untuk Kesehatan
-
Studi Terbaru, Produk Susu Fermentasi Bermanfaat bagi Kesehatan Jantung