Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Mata merah, berair, bengkak dan sensitif terhadap cahaya bisa jadi empat tanda gejala Covid-19. Hal tersebut dilaporkan oleh peneliti di Institut Nasional untuk Penyakit Menular di Italia dan diterbitkan di Journal Annals of Internal Medicine.
Melansir dari Express, pasien Covid-19 pertama Italia yang dikonfirmasi menunjukkan tanda-tanda virus di matanya yang bahkan bertahan lama setelah virus meninggalkan tubuhnya.
Ini menandakan bagaimana mata bisa menyimpan petunjuk kemungkinan infeksi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kongesti konjungtiva adalah gejala Covid-19.
Baca Juga
-
Erwin Prasetya Meninggal akibat Pendarahan Lambung, Ini Penyebabnya!
-
Efek Karantina, 3 Tanda Anak Sulit Mengatasi Emosi
-
Mata Tegang selama Karantina? Cegah dengan 5 Tips Ini!
-
10 Tips agar Terhindar dari Sakit Punggung saat Work From Home
-
Remdesivir akan Disediakan untuk 140 Ribu Pasien Corona Covid-19 di Amerika
-
Dermatolog Ungkap 5 Masalah Kulit yang Bisa Jadi Tanda Covid-19
Gejala konjungtivitis virus bervariasi, namun ditandai dengan mata merah dan mengeluarkan air yang berlebihan. Kelopak mata juga bisa menjadi bengkak dan sensitif terhadap cahaya.
Konjungtivitis di mata terjadi karena peradangan konjungtiva yang merupakan membran tipis dan transparan yang menutupi bagian putih mata bagian dalam kelopak mata.
Kondisi ini berkembang karena penumpukan peradangan yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus termasuk Covid-19.
Beberapa gejala yang dijelaskan oleh pasien termasuk mata kemerahan, mata mengganjal seperti berpasir atau keluarnya air mata.
Vincente Diaz, dokter mata merinci gejala peringatan yang ditemukan di mata menandakan kemungkinan infeksi Covid-19.
"Banyak penyakit virus dapat mempengaruhi mata, biasanya menyebabkan tipe konjungtivitis folikular. Kami belajar bahwa Covid-19 dapat memengaruhi konjungtiva pada persentase orang yang rendah," kata dokter Diaz.
"Mereka yang menunjukkan gejala okular menular, artinya virus dapat ditularkan melalui sekresi mata," tambahnya
Perawat AS, Chelsey Earnest berbicara kepada CNN untuk memperingatkan tanda peringatan lain yang tidak biasa ditemukan di mata.
"Ini adalah sesuatu yang saya saksikan pada semua pasien. Mereka memiliki, seperti alergi pada mata," kata Earnest.
"Bagian putih mata tidak merah. Ini lebih seperti mereka memiliki bayangan mata merah di bagian luar mata mereka," tambahnya.
Melansir dari CNN, Earnest menyatakan bahwa rumah sakitnya memiliki pasien yang hanya memiliki gejala mata merah sebagai satu-satunya gejala. Pasien tersebut bahkan meninggal setelah dirawat.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
-
5 Gejala Rabun Dekat yang Perlu Diketahui, Jangan Disepelekan Ya
-
5 Bahaya Mengucek Mata, Bisa Bikin Infeksi Lho
-
Dialami Nastusha Olivia Alinskie, Begini Cara Atasi Rabun Dekat Pada Anak!
-
Nastusha Alami Rabun Dekat, Ini Lho Dampaknya Pada Tumbuh Kembang Anak!
-
Usianya Baru 5 Tahun, Nastusha Anak Chelsea Olivia Sudah Alami Rabun Dekat!
-
5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Sejak Dini, Biar Terhindar dari Penyakit di Hari Tua!
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?