Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Melalui sebuah konferensi pers virtual, profesor Calum Semple yang memimpin penelitian paling komprehensif tentang pasien virus corona di Inggris, mengatakan bahwa Covid-19 sama berbahayanya dengan ebola.
Melansir dari Express, profesor Semple menunjukkan lebih dari sepertiga pasien yang dirawat di rumah sakit telah meninggal.
"Itu sama bagi mereka yang dirawat di rumah sakit dengan Ebola, orang-orang perlu mendengar ini dan memasukkannya ke dalam kepala mereka bahwa alasan pemerintah ingin orang tinggal di rumah sampai wabah mereda adalah karena ini adalah penyakit yang sangat berbahaya," kata profesor Semple.
Konsorsium Karakterisasi Klinis Coronavirus, yang dipimpin oleh Profesor Semple merilis data klinis hampir 17.000 kasus virus cerona di rumah sakit di seluruh negeri. Penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat kematian tinggi terjadi pada pasien yang lebih tua.
Baca Juga
-
Berjemur 10 Menit Per Hari Bisa Turunkan Risiko Corona Covid-19, Benarkah?
-
Khusus Penderita Kanker, Ternyata Puasa Bisa Membantu Pengobatan!
-
Istri Melahirkan saat Pandemi Corona, Suami Harus Nonton Lewat Zoom
-
Makin Variatif, Dokter Inggris Temukan Gejala Aneh pada Anak Positif Corona
-
Update Corona Covid-19 pada 29 April 2020: Total Kasus 3 Juta Lebih
-
Studi: Variasi Gejala Covid-19 pada Pasien Dapat Dipengaruhi Genetik
Itu juga mengungkapkan wanita hamil tidak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Tetapi obesitas dikaitkan dengan tingkat kematian, bahkan setelah pasien beradaptasi dengan masalah kesehatan lainnya.
"Sel-sel lemak mengeluarkan bahan kimia yang meningkatkan kondisi peradangan dalam tubuh," ujar profesor profesor Semple.
Para ahli berupaya mengenali faktor-faktor risiko yang mungkin menunjukkan pasien yang akan memiliki hasil yang buruk.
Profesor Peter Openshaw, seorang ahli dalam kedokteran eksperimental di Imperial College London, mengatakan penelitian menunjukkan angka serius dan jalannya virus yang kompleks.
"Ada laporan anekdotal tentang orang-orang mulai dengan batuk dan sesak napas, kemudian tampak membaik, dan kemudian kembali dengan penyakit yang lebih sistemik, peradangan pada pembuluh darah dan kecenderungan untuk membentuk bekuan darah di berbagai bagian tubuh," kata profesor Openshaw.
"Jadi itu membuktikan penyakit yang jauh lebih kompleks daripada yang kita duga sebelumnya," tambahnya.
Menurut penelitian, yang diterbitkan di situs medRxiv, 83 persen orang yang terkena dampak telah dirawat di bangsal rumah sakit tanpa dipindahkan ke perawatan intensif. Namun 31 persen dari mereka meninggal dunia.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!