Rabu, 01 Mei 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Senin, 27 April 2020 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Penyakit lupus meningkatkan risiko segala jenis infeksi, sehingga seseorang menderitanya akan lebih berisiko terkena Covid-19 daripada orang lain. Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Medis Senior WebMD Arefa Cassoobhoy, MD, MPH, yang juga anggota Dewan Penasehat Medscape Internal Medicine.

"Jika Anda (orang dengan lupus) terinfeksi virus corona, gejala Anda cenderung lebih serius. Itu karena kondisi dan obat-obatan tertentu yang mungkin Anda pakai," tulis dokter Cassoobhoy pada WebMD.

Pada saat yang sama, para peneliti berpikir beberapa jenis obat lupus mungkin bekerja untuk mengobati gejala Covid-19. Tetapi studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui perkiraan tersebut.

"Saat ini, para ahli tidak tahu banyak tentang bagaimana Covid-19 mempengaruhi orang dengan lupus atau mereka yang menggunakan obat yang memperlambat sistem kekebalan tubuh mereka. Jadi jangan mengubah perawatan Anda tanpa konsultasi dokter," tambahnya.

Sebaliknya, tetaplah minum obat lupus dan cobalah untuk menghindari kontak yang berpotensi tularkan virus.

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock)

"Sistem kekebalan tubuh Anda adalah pertahanan utama tubuh Anda terhadap kuman dan penyakit. Ketika Anda menderita lupus, Anda lebih rentan terhadap infeksi karena sistem kekebalan tubuh Anda bekerja secara berbeda dari kebanyakan orang," kata dokter Cassoobhoy.

"Imun menjadi terlalu aktif dan menyerang tubuh Anda sendiri," imbuhnya.

Lupus sendiri mempengaruhi banyak bagian tubuh dan penderita lupus mungkin memiliki banyak masalah kesehatan lainnya. Hal ini yang membuat penderita lupus menjadi lebih sulit untuk melawan infeksi seperti Covid-19.

Oleh karena itu, dokter Cassoobhoy menyarankan Anda untuk menghubungi dokter jika Anda tidak merasa baik atau memiliki gejala baru yang mirip Covid-19.

BACA SELANJUTNYA

Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?