Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sekarang ini seluruh umat muslim di dunia tengah menjalani ibadah puasa Ramadan di tengah pandemi virus corona Covid-19.
Artinya, seluruh umat muslim akan menjalani ibadah puasa Ramadan sejak terbit hingga tenggelamnya matahari selama 29 hingga 30 hari. Semua umat muslim dari muda, dewasa dan sehat wajib menjalankan ibadah puasa.
Tetapi, ibadah puasa Ramadan di tengah pandemi virus corona Covid-19 kali ini mungkin ada beberapa pertimbangan khusus.
Ahli Imunologi dari University of Sussex, Dr Jenna Macciochi dilansir dari BBC, telah mengatakan seseorang membutuhkan banyak energi untuk memerangi infeksi virus corona Covid-19.
Baca Juga
Sedangkan, menahan makan dan minum selama berjam-jam mungkin bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang. Kondisi inilah yang mungkin membuat banyak orang kebingungan.
Karena itu, penting untuk memastikan asupan kalori yang cukup selama jam makan atau buka puasa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga keseimbangan energi selama berpuasa, yakni:
- Makronutrien, yakni karbohidrat, protein dan lemak
- Zat gizi mikro, seperti vitamin C dan zat besi
Sehingga ide terbaik untuk menjaga keseimbangan energi selama puasa adalah konsumsi banyak sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Di sisi lain, dehidrasi karena menahan minum selama puasa mungkin juga bisa terjadi. Padahal dehidrasi bisa memengaruhi lendir yang melapisi saluran udara dan bertindak sebagai pelindung.
Tapi, aspek lain seperti menjaga pola tidur, olahraga ringan dan mengelola stres mungkin bisa membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap berfungsi baik selama puasa.
Cara paling efektif untuk mencegah paparan virus corona Covid-19 adalah mencuci tangan, menjaga jarak sosial dan tetap tinggal di rumah.
Lalu, bagaimana dengan pasien corona Covid-19?
Pasien corona Covid-19 mungkin akan disarankan lebih baik tidak berpuasa demi menjaga sistem kekebalan tubuhnya. Begitu pula dengan orang yang memiliki masalah kesehatan kronis jangka panjang, seperti diabetes.
Kepala bidang perawatan Diabetes UK, Daniel Howarth mengatakan keputusan puasa atau tidak bagi orang yang sakit atau berisiko itu sebenarnya bersifat keyakinan pribadi.
Tapi, ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan pada orang-orang tersebut bila ingin berpuasa, yakni makan karbohidrat yang pelepasannya lebih lambat, seperti roti gandum. Selain itu, orang diabetes juga perlu lebih sering mengontrol gula darah selama puasa.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!
-
Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!
-
Ada Orang Belum Pernah Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Ahli Ungkap Penyebabnya!
-
Peneliti Temukan Infeksi Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Stroke Mata
-
Penelitian AS Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Memperburuk Asma Pada Anak