Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana : Kamis, 23 April 2020 | 20:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Gara-gara AC, penularan virus corona melalui partikel air liur bisa lebih jauh melompati antar manusia. Hal itu terjadi di sebuah restoran di China.

Dilansir dari Business Insider, diagram itu dimasukkan dalam penelitian dari beberapa ilmuwan di Guangzhou yang diterbitkan minggu ini di Emerging Infectious Diseases Journal, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Di dalam penelitian itu, penulis menjelaskan bagaimana unit AC meniup tetesan pernapasan (droplets) di sekitar restoran ber-AC yang tidak berjendela pada 24 Januari. Nama restoran tidak disebutkan.

Diagram menunjukkan orang yang terinfeksi, disebut A1. Mereka tiba dari Wuhan dengan A2 dan A4 pada 23 Januari. Meskipun memiliki virus, mereka tidak menunjukkan gejala.

A1 hanya melaporkan gejala pada hari kunjungan restoran dan pergi ke rumah sakit.

Diagram penularan virus di restoran. (CDC)

Pada 5 Februari, sembilan pengunjung lainnya (empat anggota keluarga A, tiga anggota keluarga B, dan dua anggota keluarga C) telah dinyatakan positif Covid-19.

"Transmisi tetesan liur didorong oleh ventilasi ber-AC. Faktor kunci untuk infeksi adalah arah aliran udara (hanya berputar di ruangan)," tulis para peneliti dalam jurnal.

"Aliran udara yang kuat dari AC bisa merambatkan tetesan dari meja C ke meja A, lalu ke meja B dan kemudian kembali ke meja C," tambahnya.

Penelitian sejauh ini menunjukkan bahwa virus corona ditularkan oleh tetesan atau partikel berat. Dalam keadaan normal mereka cenderung tidak melayang lebih dari satu meter.

Diagram penularan virus di restoran. (CDC)

Sayangnya, AC dalam ruangan mengalirkan udara di ruangan secara konstan. Anggota keluarga A dan C berbagi ruang yang sama selama 73 menit. A dan B berbagi ruang yang sama selama 53 menit. Padahal meja terletak terpisah satu meter.

Penelitian tentang menularnya partikel air liur dalam ruangan juga telah diteliti oleh para ilmuan di Jepang.

"Jika udaranya tidak mengalir (ke luar ruangan), maka microdroplet tetap tidak akan bergerak dan karena ketika mereka tidak bisa bergerak di udara, maka microdroplet akan tetap di ruangan" kata Masashi Yamakawa, profesor dari Kyoto Institute of Technology pada NHK.

Oleh karena itu, jendela dan sirkulasi dipercaya dapat efektif megaburkan droplets di udara. Droplets berukuran sangat kecil dan ringan sehingga udara sangat diperlukan membuatnya bergerak.

"Yang penting adalah membuka jendela, lakukan setidaknya satu jam, itu akan memperkecil risiko infeksi," ujar Kazio Tateda, Presiden Asosisao Penyakit Infeksi Jepang.

BACA SELANJUTNYA

Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!