Jum'at, 26 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Rabu, 22 April 2020 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Beberapa peneliti mengatakan kemungkinan pasien Covid-19 yang sembuh dapat mengalami sindrom kelelahan setelahnya. Pada kasus-kasus sebelumnya, infeksi virus disebut berkaitan dengan kelelahan jangka panjang.

Misalnya, sindrom kelelahan kronis (CFS), yang juga disebut myalgic encephalomyelitis (ME), yang terkadang dialami setelah terinfeksi virus.

Orang yang mengalami CFS mengalami gejala kelelahan ekstrem serta gejala lainnya, seperti nyeri dan kepekaan terhadap cahaya.

Jika melihat kasus SARS, kondisi ini dapat terjadi. Setelah wabah SARS pada 2002 hingga 2003 silam, beberapa orang di Toronto, Kanada, yang pernah terinfeksi dilaporkan mengalami kelelahan, kelemahan otot, dan masalah tidur hingga tiga tahun kemudian.

Dilansir New Scientist, 273 orang terinfeksi SARS di Toronto dan 44 orang dinyatakan meninggal. Setelah wabah berakhir, seorang psikiater dan spesialis tidur di University of Toronto, Harvey Moldofsky, diminta untuk mempelajari 22 orang yang pernah terinfeksi dan apakah memiliki masalah kesehatan berkelanjutan.

Ilustrasi kelelahan. [Shutterstock]

Tim Moldofsky menemukan, umumnya orang yang sembuh mengalami gangguan tidur, kelelahan di siang hari, rasa sakit dan kelemahan otot di seluruh tubuh mereka, dan depresi.

"Gejala ini sangat mengingatkan pada CFS/ME," kata Moldofsky.

Timnya hanya mempelajari sekitar 8% dari mereka yang didiagnosis dengan SARS di Toronto, jadi tidak diketahui berapa lama gejala seperti ini berlangsung.

"Meski pandemi Covid-19 ini disebabkan oleh virus yang berbeda, ini adalah anggota dari keluarga virus corona yang sama, sehingga mungkin juga menyebabkan sindrom kelelahan pasca infeksi," ujarnya.

Ilustrasi kelelahan (Shutterstock)

Virus lain yang diketahui memicu CFS setelah infeksi adalah virus Epstein-Barr.

"Kami tidak tahu tentang corona, tetapi saya pikir ini akan mengarah pada banyak, banyak kasus sindrom kelelahan pasca-infeksi," tutur mantan presiden Royal College of Psychiatrists, Simon Wessely.

Namun, Mark Guthridge dari Deakin University di Melbourne, Australia, mengatakan kemungkinan memerlukan waktu lama sebelum tahu lebih banyak, karena orang perlu memiliki gejala setidaknya enam bulan sebelum didiagnosis dengan CFS.

BACA SELANJUTNYA

Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?