Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Masalah kulit seperti ruam bisa menjadi gejala baru virus corona. Ruam tersebut seperti gigitan serangga, gatal-gatal, hingga ruam merah di kulit.
Hal tersebut dinyatakan oleh Persautan Nasional Dermatologis-Venereologis Prancis (SNDV) yang berisi dokter penyakit kulit dan penyakit seksual menular.
Menurut SNDV, penemuan itu muncul karena gejala yang memengaruhi tubuh di luar sistem pernapasan terus ditemukan dan mungkin terkait dengan infeksi virus corona.
Melansir dari The Jerussalem Post, banyak laporan rumah sakit yang menerima pasien Covid-19 dengan gejala dermatologi. "Mereka (gejala dermatologi) juga dapat muncul tanpa gejala pernapasan," kata siaran pers oleh SNDV.
Baca Juga
-
Selama Pandemi Covid-19, Kasus KDRT di Beberapa Negara Meningkat
-
Awas, Gigitan Kutu Bisa Memperburuk Kekebalan Tubuh saat Pandemi Covid-19
-
Alumni & Mahasiwa UGM Produksi Pelindung Wajah Demi Nakes
-
Dibanding SARS, Virus Penyebab Covid-19 Menyebar 3 Kali Lebih Cepat
-
Sering Cuci Tangan Bikin Kulit Kering, Ini 5 Tips agar Tetap Lembap
-
Pelari Maraton Ungkap Rasanya Menderita Covid-19, "Seperti Neraka"
Kemunculan gejala ini telah dibahas oleh sekitar 400 dokter kulit yang diselenggarakan secara online oleh SNDV.
Sebagai penyakit infeksi baru, orang dengan Covid-19 memiliki berbagai gejala yang kadang berbeda dari waktu ke waktu. Beberapa gejala baru, selain persoalan pernapasan telah ditemukan selama sebulan terakhir.
Pada akhir Maret, British Rhinological Society dan American Academy of Otolaryngology (operasi dan perawatan kepala dan leher) melaporkan bukti anekdotal yang menunjukkan bahwa hilangnya pembauan dan perasa bisa menjadi gejala Covid-19.
Laporan dari berbagai negara telah mengindikasikan bahwa sejumlah besar pasien Covid-19 mengalami anosmia, kehilangan indera penciuman, perasa, dan ageusia.
Beberapa pasien Covid-19 juga mengalami masalah neurologis, seperti kebingungan, stroke, dan kejang.
Ada juga yang mengalami acroparesthesia, kesemutan atau mati rasa di ekstremitas. Yang lain menderita gejala serangan jantung serius, tetapi tanpa penyumbatan pembuluh darah.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
4 Tahapan Lesi Kulit Cacar Monyet, Seperti Apa?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Terinfeksi Cacar Monyet, Hidung Pria Ini Alami Ruam Hingga Membusuk!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Viral Pria Dewasa Terkena Flu Singapura hingga Bibirnya Menghitam, Kenali Gejalanya!
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?