Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Demi mencegah penularan virus corona Covid-19, banyak orang berjemur di pagi hari. Banyak orang percaya bahwa berjemur di pagi hari bisa membunuh virus corona Covid-19.
Selain itu, berjemur pagi hari juga diklaim bisa membantu mencegah tubuh terinfeksi virus corona karena vitamin D yang diperoleh dari paparan sinar matahari.
Faktanya, vitamin D dari paparan sinar matahari alami maupun suplemen tidak bisa membunuh maupun mencegah virus corona Covid-19. Vitamin D hanya membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Indonesia telah menegaskan bahwa sinar matahari tidak akan membunuh virus corona Covid-19. Sejauh ini tidak ada bukti spesifik yang menyatakan bahwa sinar matahari bisa membunuh virus corona jenis baru ini.
Baca Juga
Sebelumnya, Dokter Tan Shot Yen seperti Suara.com kutip dari kanal YouTube Henry Remanlay juga meluruskan bahwa sinar matahari tidak akan membunuh virus, bakteri maupun kuman.
"Mematikan kuman memang ada metode yang disebut memberikan cahaya ultraviolet, diberikan cahaya matahari, diberikan panas bahkan direbus. Tapi tidak benar bahwa orang dengan berjemur matahari itu seperti kita merebus virusnya. Itu tidak masuk akal," jelas ahli nutrisi Dokter Tan Shot Yen.
Sedangkan, sinar ultraviolet yang disebut bisa membunuh virus juga masih belum pasti. Adapun 3 jenis ultraviolet dari paparan sinar matahari, yakni ultraviolet a, ultraviolet b dan ultraviolet c. Sementara yang dibutuhkan tubuh manusia hanya ultraviolet b.
"Jadi, ultraviolet b yang mengandung provitamin D3, masih Pro ya, itu bersama dengan kolesterol di bawah kulit kita akan dibentuk yang namanya vitamin D3. Inilah yang menjadi sumber kekebalan tubuh manusia," paparnya.
Paparan sinar matahari terlalu lama dan sering justru dikhawatirkan bisa menyebabkan kanker, karena memancarkan ultraviolet A. Ultraviolet A itulah yang memiliki sifat gelombang panjang.
"Jadi kalau pun matahari masih jauh banget, misalnya masih jam 6 atau setengah 6 cahaya matahari bernama gelombang ultraviolet a itu bisa masuk ke permukaan bumi. Ultraviolet ini yang harusnya kita hindari karena menyebabkan kanker dan keriput," ucapnya.
Terkini
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
- 5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
Berita Terkait
-
5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
-
STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
WHO: Wabah Cacar Monyet Bisa Dihentikan, Asalkan...
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!
-
Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!