Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Virus corona baru atau SARS-CoV-2 semakin merebak. Hingga Selasa (24/3/2020) malam diketahui kasus bertambah menjadi 686 dengan kesembuhan 30 orang, dan sebanyak 55 orang telah dinyatakan meninggal dunia.
Bertambahnya kasus ini membuat masyarakat takut, terlebih penularan dapat terjadi oleh orang yang tidak memiliki gejala namun terinfeksi.
Menurut pakar Dr. William Schaffner, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt dan penasihat lama untuk CDC, penularan dari seseorang tanpa gejala (asimptomatik) merupakan faktor utama penyebaran di masyarakat.
Mengapa sebagian orang menjadi pembawa tanpa gejala?
Baca Juga
Menurut seorang profesor virofisika di Ryerson University, Catherine Beauchemin, alasannya berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi.
Dalam beberapa kasus, gejala yang dialami orang adalah akibat dari virus, sementara yang lain disebabkan oleh respons sistem imun tubuh terhadap virus ketika mencoba melawannya. Jadi, bukan karena virus itu sendiri.
"Dalam kasus Covid-19, virus corona baru menginfeksi sel yang terlibat dalam sirkulasi oksigen, dikenal sebagai sel alveolar," jelasnya pada Inverse.
Ia melanjutkan, reseptor pada permukaan sel membuatnya menjadi inang yang ideal untuk virus. Artinya, ini dapat memengaruhi kemampuan dalam mengambil oksigen.
"Inilah sebabnya salah satu gejala paling umum dari virus corona saat ini adalah sesak napas, dan mengapa dokter menguji kadar oksigen dalam darah pasien untuk memastikan adanya infeksi," sambungnya.
Di sisi lain, batuk dan demam yang berhubungan dengan SARS-CoV-2 ini adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang berusaha melawan virus.
"Jadi begitu infeksi terdeteksi, respons kekebalan Anda muncul, seperti sejumlah besar tentara muncul dan ada kombinasi sel-sel inflamasi dan pensinyalan sel. Dan ini semua adalah respons imunmu," tambah Beauchemin lagi.
Jika Anda adalah pembawa asimptomatik, maka virus telah menginfeksi sel-sel Anda, kecuali:
- Reaksi sistem imun terlalu lama (dan gejala akan muncul terlambat).
- Sistem imun telah melawan infeksi sehingga tidak menunjukkan gejala.
- Infeksi sangat ringan dan tidak cukup untuk melibatkan respons sistem imun yang kuat.
"Bayangkan virus sebagai penjajah yang mengulur serangan mereka. Jika penjajah muncul dalam satu waktu, dan Anda muncul lebih awal saat hanya ada satu atau dua orang penjajah, Anda dapat mengalahkan mereka."
"Tetapi ketika gagal memerhatikan Anda sedang diserang dan kemudian saat Anda muncul sudah ada 2000 penjajah, Anda harus membawa pasukan lebih banyak untuk mendorong mereka semua mundur, dan dengan ini, Anda kemungkinan akan bergejala," tandasnya.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Terkini
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
- 5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Waspada, Virus Monkeypox Bisa Menular Walau Tidak Ada Gejala
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat