Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Virus corona Covid-19 yang menular lewat cairan tubuh, ternyata tidak hanya bisa bertahan hidup di permukaan benda mati. Virus dari Wuhan ini juga disebut bisa bertahan selama 3 jam di udara yang berisiko menularkan antar manusia.
Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mempertimbangkan tindakan pencegahan melalui udara untuk menekan penyebaran virus corona Covid-19.
Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO, pun menekankan pentingnya petugas kesehatan mengambil langkah tambahan untuk melindungi diri sendiri ketika melakukan prosedur medis pada pasien yang terinfeksi.
Van Kerkhove menegaskan bahwa orang biasa mungkin tak perlu khawatir tentang hal ini. Tetapi, staf medis sangat rentan tertular virus corona Covid-19 melalui aerosol (udara) ketika melakukan prosedur seperti intubasi.
Baca Juga
Prosedur intubasi dilakukan menggunakan sebuah tabung yang diletakkan di tenggorokan pasien dan masuk ke saluran napas untuk membantu bernapas.
"Ketika staf medis melakukan prosedur yang menghasilkan aerosol atau udara, maka tindakan ini akan membentuk aerosolize partikal-partikel ini, yang artinya virus bisa bertahan di udara sedikit lebih lama," kata Van Kerkhove dikutip dari New York Post.
Van Kerkhove juga menambahkan petugas layanan kesehatan sangat penting mengambil tindakan pencegahan tambahan ketika menangani pasien dan melakukan setiap prosedur medis.
Virus corona Covid-19 ini bisa menular lewat tetesan pernapasan (droplets), seperti ketika seseorang sedang bersin atau batuk. Tetapi, sebuah studi baru menunjukkan bahwa virus ini bisa melayang di udara dan bertahan hidup 3 jam.
Saat ini CDC merekomendasikan pekerja medis kesehatan memakai masker N95 yang mampu menyaring sekitar 95 persen dari semua partikel cair atau udara.
Pernyataan Van Kerkhove ini muncul ketika para profesional medis di seluruh duni sedang bertarung dengan corona Covid-19 di garda terdepan. Apalagi perhitungan dari Universitas John Hopkins menunjukkan bahwa 190 ribu orang sudah terinfeksi virus corona Covid-19 per Selasa (17/3/2020) sore.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Polusi Udara Jakarta Mengkhawatirkan, Ikuti 10 Tips Ini untuk Menghindari Penyakit ISPA
-
STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
WHO: Wabah Cacar Monyet Bisa Dihentikan, Asalkan...
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!
-
Gejala Awal Virus Corona Covid-19, Waspadai Rasa Sakit di 2 Bagian Tubuh Ini!
-
Waspada, Polusi Udara Dapat Menyebabkan Masalah Neurologis lho!
-
Hati-hati, 7 Perubahan ini Pada Kuku Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19
-
Virus Corona Covid-19 Juga Berdampak Buruk Pada Kesehatan Tulang, ini 3 Efeknya!