Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Virus corona baru atau Covid-19 telah menyebar pada tingkat yang mengkhawatirkan secara global. Pemerintah di beberapa negara pun telah mengambil langkah tegas untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
Salah satu alasan penyebaran corona yang cepat ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa orang yang tidak memiliki gejala mungkin merupakan pembawa virus yang mematikan.
Kasus Pembawa Infeksi Tanpa Gejala
Seorang wanita asal Wuhan terinfeksi virus tidak menunjukkan gejala sama sekali dan ia tampak sehat, tapi ternyata telah menulari lima orang lainnya.
Baca Juga
Sebuah makalah yang terbit di JAMA mengklaim, pembawa asimptomatik dapat menularkan virus kepada orang lain. Ini mengkhawatirkan dan menakutkan.
Para peneliti, yang dilansir The Health Site, mengatakan 'jika temuan dalam laporan (tentang) dugaan penularan oleh pembawa asimptomatik (tanpa gejala) direplikasi, pencegahan infeksi Covid-19 akan terbukti sulit'.
Sementara itu, di surat The New England Journal of Medicine melaporkan seorang wanita di Shanghai, tanpa gejala sama sekali, telah menularkan infeksi kepada seorang pria Jerman. Kemudian, ternyata wanita itu memiliki gejala nyeri otot dan kelelahan ringan.
Hal yang Perlu Diingat
Pasien tanpa gejala memiliki gejala infeksi Covid-19 yang tidak biasa. Mereka tidak bersin dan batuk juga tidak.
Karena virus ini sebagian besar menyebar melalui tetesan pernapasan, para ahli sepakat bahwa tidak jelas bagaimana tepatnya pembawa asimptomatik menyebarkan penyakit.
Masa inkubasi virus adalah antara 2 hingga 14 hari. Jadi, Anda mungkin sudah terinfeksi orang lain yang tidak menunjukkan gejala apa pun.
Fakta Transmisi Virus
Penyakit ini sangat menular dan menyebar melalui tetesan yang dilepaskan ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Jadi, Anda terinfeksi saat mengirup tetesan ini.
Ini juga dapat menyebar melalui kontak dekat, seperti menyentuh atau berjabat tangan, mencium atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi oleh virus dan kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata sebelum Anda mencuci tangan.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Waspada, Virus Monkeypox Bisa Menular Walau Tidak Ada Gejala
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!