Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sudah lebih dari tiga bulan virus corona baru yang menyebabkan infeksi Covid-19 menyebar di banyak negara di dunia. Meski begitu, hingga kini pakar masih mengatakan bahwa banyak hal yang masih belum diketahui.
Jika wabah ini terus menyebar, tidak ada yang tahu seberapa berbahayanya itu. Seorang ahli epidemiologi terkemuka di Universitas Hong Kong memperingatkan pada pertengahan Februari lalu bahwa Covid-19 dapat menginfeksi 60% populasi dunia jika dibiarkan tidak terkendali.
Meski pada sebagian besar pasien infeksi Covid-19 dimulai dan berakhir di paru-paru, siapa sangka jika penyakit ini bisa memengaruhi organ lain, termasuk ginjal.
Dilansir National Geographic, berikut penjabaran bagaimana Covid-19 memengaruhi ginjal.
Baca Juga
Enam persen dari pasien SARS, dan seperempat pasien MERS, mengalami cedera ginjal akut. Penelitian menunjukkan virus corona dapat 'melakukan' hal yang sama.
Mungkin ini bukan hal yang umum dari Covid-19, tetapi kondisi ini disebut fatal.
Tubulus ginjal tampaknya terpengaruh oleh virus corona, sebab setelah wabah SARS, WHO melaporkan bahwa virus ditemukan di bagian ginjal tersebut dan dapat menyebabkan peradangan.
Tidak jarang mendeteksi virus di dalam tubulus jika mereka juga terdapat di dalam aliran darah, kata Kar Neng Lai, seorang profesor emeritus di Universitas Hong Kong dan konsultan nefrologi di Sanatorium dan Rumah Sakit Hong Kong.
Sebab, ginjal secara terus menerus menyaring darah, sehingga terkadang sel tubular dapat menjebak virus dan menyebabkan cedera sementara, atau lebih ringan.
Cedera itu bisa menjadi mematikan jika virus menembus sel dan mulai bereplikasi.
Tetapi, menurut anggota kelompok peneliti pertama yang melaporkan SARS dan berkontribusi dalam penelitian Ginjal Internasional, tidak ada bukti bahwa virus SARS bereplikasi di ginjal.
Temuan itu, kata Lai, menunjukkan cedera ginjal akut pada pasien SARS mungkin karena beragam penyebab, termasuk tekanan darah rendah, sepsis, obat-obatan, atau gangguan metabolisme.
Gagal ginjal akut kadang-kadang juga dapat disebabkan oleh antibiotik, kegagalan multi-organ, atau dihubungkan ke ventilator terlalu lama.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!